151 Sekolah Rusak Akibat Gempa Aceh

KORANBANTEN.com – Sebanyak 151 sekolah mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 6,5 SR di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh. Pemerintah sebelumnya memastikan penanganan atas kerusakan bangunan sekolah segera dilakukan.

“Data sekolah yang terdampak hingga Sabtu (10/12) sebanyak 151 sekolah, dengan rincian: SMA (6 sekolah), SMK (4), SMP (16), SD (68), dan TK (57),” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (10/12).

Bacaan Lainnya

Selain itu BNPB juga mencatat adanya guru yang menjadi korban meninggal dunia dan terluka.

“Jumlah Guru yang meninggal 6 orang. Guru yang cedera 5 orang, dan penjaga sekolah yang meninggal dunia 1 orang,” ujar Soetopo.

Untuk menangani masalah pendidikan pasca gempa, sudah dilakukan rapat koordinasi (rakor) pada Jumat (9/11). Rakor dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy bersama jajaran Dinas Pendidikan Aceh.

“Beberapa hasil dari rakor adalah semua jenjang sekolah masih diliburkan. Mulai minggu ini bertepatan dengan libur sekolah pasca ujian,” kata Sutopo.

“Kegiatan belajar mengajar siswa yang sekolahnya rusak sedang hingga berat akan dicarikan alternatif atau digabungkan dengan sekolah lain yang tidak rusak atau akan dibangun sekolah semetara,” sambungnya.

Sutopo mengatakan, sekolah yang rusak akan dibangun atau rehabilitasi menggunakan anggaran 2017. “Pembangunan sekolah baru diharapkan akan dibangun dengan lebih baik menggunakan konstruksi tahan gempa,” ujarnya.

Selain pembangunan fisik, Kemendikbud akan mendukung trauma healing, distribusi paket sekolah, buku, atau keperluan kegiatan belajar mengajar yang lain.

“Kemendikbud juga menyerahkan bantuan tunai 150 juta rupiah untuk mendukung operasional tanggap darurat Dinas Pendidikan Pidie Jaya,” kata Sutopo.

BNPB mencatat total rumah rusak sebanyak 11.681 bangunan akibat gempa Aceh. Rinciannya 2.930 rusak berat, 74 rusak sedang dan 8.677 rumah rusak ringan.

Sedangkan pengungsi terdapat 23.231 jiwa yang tersebar di beberapa titik terutama pengungsi berasal dari Kabupaten Pidie Jaya, dan Kabupaten Bireuen. @DF

Pos terkait