Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Jasa Pahlawannya

koranbanten.com-Degredasi merupakan penurunan nilai-nilai pemahaman pancasila terutama masih dikendalikan pihak asing dalam aspek ekonomi. Gaya masyarakat yang materialistik, sering tawuran antara sesama pelajar, mahasiswa, masyarakat, adanya adu domba sesama anak bangsa dan lebih trendnya lagi tentang paham Gafatar , Isis, Terorisme,Separatisme danNarkoba.

Kepala Staf Korem 064/MY, Letkol Inf Sugiyono membuka acara sosialisasi pembinaan fungsi sejarah TNI AD, yang bertemakan “Melalui silaturahmi keluarga besar TNI kita tingkatkan soliditas kesamaan visi dan misi guna mengatasi permasalahan bangsa dalam rangka mewujudkan keutuhan NKRI” di Gor Makorem 064/MY jalan Maulana Yusuf Nomor 9 Kota Serang, Rabu (16/16).

Bacaan Lainnya

Dihadiri Para Dandim, Para Kasi Korem 064/MY, Para Pasi dan Dan/Kasat balak Korem 064/MY, Para Danramil dan perwakilan Babinsa, Organik Makorem 064/MY Perwira, Bintara dan PNS, unsur tokoh masyarakat, tokoh agama, FKPPI dan PPM.

Berdasarkan perkembangan sejarah Disjarahad dari tahun 1953 hingga 1985 merupakan organisasi dan tugas tersendiri dari Angkatan Darat, setelah berjalan selama  23 tahun. Meskipun dalam sejarah telah terbentuk, namun ditingkat kotama fungsi sejarah masih melekat pada organisasi bintal, dalam waktu yang tidak terlalu lama organisasi sejarah kotama dapat segera dibentuk, tujuannya agar pelaksanaan fungsi sejarah ditingkat kotama sebagai ujung tombak dapat terlaksanan sebagai staf khusus pangkotama dibidang kesejahteraan.Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Sejarah Angkatan Darat Brigadir Jenderal TNI, Hadi Kusnan, pada amanatnya yang dibacakan oleh Letkol Arm, Fauzi Kamil, selaku Ketua Tim Disjarahad.

Pada kesempatan tersebut Letkol Arm Fauzi Kamil, mengatakan jangan sekali-kali meninggalkan sejarah “Never Leave History” bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawan sehingga terwujudnya tekad berjuang untuk merebut kemerdekaan “Merdeka atau Mati”. “Nilai-nilai sejarah untuk memantapkan jiwa juang bangsa Indonesia, diwujudkan secara aktualisasi dan  implementasi nilai-nilai sejarah, kita harus memiliki militansi perjuangan bangsa agar terwujudnya karakter militansi serta jati diri bangsa sebagai modal dasar guna kemakmuran NKRI,” seru Fauzi Kamil.

Mengakhiri pembekalan tersebut, Kepala Badan Pelaksana Dokumen Sejarah Mabesad, Letkol Caj Suhasno Hari menegaskan, yang disadur dari Presiden pertama bangsa Indonesia Ir. Soekarno, bahwa “Berikan aku 100 orang akan aku cabut gunung semeru, dan berikan aku 10 orang akan aku goncangkan dunia,”. (Bad/Opick)

Pos terkait