DIDUKUNG POPULASI MASYARAKAT DAN MALL YANG CUKUP BESAR, BANTEN JADI TEMPAT FESTIVAL KOPI TANAH AIR KITA

humasPlt Gubernur Banten dalam sambutannya mengucapkan terimakasih kepada Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar yang telah memilih Banten untuk memperkenalkan potensi Indonesia salah satunya Kopi, pada acara Festival Kopi Tanah Air Kita Days 2015 the breeze BSD Tangerang, Kamis (28/05).

Populasi di Banten sudah hampir 11,5 juta, jadi kalau pameran di Banten sangat tepat dan di Tangerang Raya ini yang terdiri dari Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang dan Kota Tangerang selatan populasinya hampir 6,5 juta orang, dengan peningkatan jumlah masyarakatnya tiap tahun hampir 2,1 persen,” tegas Plt Gubernur.

Bacaan Lainnya

Mudah mudahan kegiatan ini bermanfaat bagi seluruh masyarakat penggemar kopi, industri kopi dan masyarakat yang menjadi petani kopi unggulan. Di Banten terdapat 314 hotel dan mallnya hampir 38. Pada tanggal 30 besok kita akan meresmikan mall besar yaitu Eoan Mall yang akan membuka 15 mall di seluruh Indonesia, artinya potensi kopi ini apabila tercium oleh pengusaha di mall tersebut tentunya akan membantu distribusi penjualan. Untuk itu kepada panitia atau peserta agar bisa memanfaatkan situasi yang ada di Banten ini, kita punya mall cukup besar,” tambahnya.

Saya menyambut baik kegiatan ini karena tempat ini akan menjadi tempat yang sangat ramai, setiap malam minggu hampir semua mall di daerah ini penuh, memang potensi market yang luar biasa,” ucap Rano.

Selain hal tersebut, Banten baru saja meresmikan gerai pangan lokal di Karawaci mall, kami menganggarkan APBD untuk menyewa ruangan untuk seluruh produk UMKM yang ada di Banten ini

Sementara itu Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Marwan Jafar berharap, sebagai negara penghasil kopi terbesar ketiga setelah Brasil dan Kolombia, Indonesia bisa menjadikan Kopi sebagai komoditi unggulan.

Dengan kopi kita bisa mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor strategis ekonomis domestik. Menurutnya, selama ini bidang-bidang tersebut belum ditangani secara optimal baik dari sisi on farm maupun off farm. Sehingga, lanjut Marwan bidang-bidang tersebut semakin lama terus menurun peranannya dalam penurunan tingkat kemiskinan masyarakat di Indonesia.

“Karena itu, dibutuhkan kerjasama pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, BUMN, Perguruan Tinggi, Organisasi profesi, perbankan, dan masyarakat itu sendiri untuk dapat mengatasi permasalahan tersebut,” ujarnya.

Dalam hal ini Marwan Jafar melakukan tindak lanjut MoU antara Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) pada periode lalu, dengan gerakan daerah terbarukan.

“Dengan adanya tindak lanjut ini diharapkan bisa bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dan mendapatkan nilai tambah serta ketertarikan investasi ke daerah tertinggal untuk dapat mendorong terjadinya perubahan Kategori Daerah Tertinggal menjadi Daerah Terbarukan,” harapnya. @

Pos terkait