Jenis-Jens Pembersih Vagina

1622090shutterstock-141081055780x390Apa saja jenis pembersih vagina yang setiap hari Anda gunakan, sabun biasa atau pembersih khusus? Berapa takaran disetiap pemakaian? Semoga Anda tahu tentang hal-hal penting seperti ini. Informasi yang salah tentang cara mencuci vagina, dapat membuat area intim gatal atau jadi sarang jamur.
Mari pahami vagina Anda supaya tahu cara membersihkannya dengan tepat.
 Pertama
Bagian vagina yang perlu dibersihkan hanya bagian vulva, labira mayora dan minora (bibir vagina luar dan dalam, yang besar maupun yang kecil). Bagian dalam vagina (mulai dari lubang hingga masuk ke dalam tubuh) mampu membersihkan dirinya sendiri. Pakar kebidanan dan kandungan tak perlu mengutak-atik bagian dalam agar tak merusak flora vagina.
 Kedua
Vagina harus punya pH antara 3,5-4,5. Ini hars dijaga agar flora yang baik tetap hidup dan jamur serta bakteri enggan mampir. Ketika Anda membersihkan vagina dengan cairan pembersih tubuh yang mengandung parfum (pH antara 7-8) berarti Anda sudah merusak pH normal vagina. Hal ini bisa menyebabkan gatal-gatal, iritasi dan bau tak sedap. “Pembersih tanpa pewangi adalah pilihan terbaik karena tidak mengandung zat yang berpotensi menyebabkan iritasi.
Sabun padat lebih baik dari sabun cair karena tidak mengandung alkohol setinggi sabun cair. Pembersih khusus dengan pH 3,5-4, tidak berpewangi dan tidak mengandung alkohol. Jika ada perubahan pada vagina berupa gatal,kering atau cairan kental tak wajar. Bisa jadi infeksi jamur.
 Ketiga
Jika frekuensi Anda membersihkan vagina kurang, mungkin masih ada sisa keringat dan sekresi yang tersisa. Jika vagina dibersihkan secara berlebihan, bisa mengganggu keseimbangannya.
Memberihkan vagina dengan tangan lebih baik ketimbang memaikai loofah. Tekstur loofah bisa membuat luka dan jika pasangan Anda berisiko penyakit menular seksual, itu mudah menular lewat luka. Bersihkan vagina satu atau dua kali sehari sudah cukup.
 Keempat
Keringkan dengan seksama menggunakan handuk yang bersih dan lembut. Jangan digosok-gosok, cukup tempelkan handuk sampai area intim hingga benar-benar kering. Jaga area intim tetap kering dengan mengganti panty liner atau celana dalam dua hingga tiga kali sehari dalam kondisi normal.
Setelah buang air kecil, cuci vagina dengan bersih lalu langsung keringkan. Perhatikan arah basuh dubur setelah buang air besar, jangan dari belakang kedepan. Itu sama saja Anda menyebarkan kumandari dubur ke vagina. Di dalam vagina ada bakteri baik dan bakteri jahat. Membersihkan bagian dalam vagina yang disebut dengan (menggunakan douche) berpotensi menyingkirkan keduanya. Hal ini mengakibatkan keseimbangan lingkungan vagina terganggu. PH vagina sangat diperlukan dengan hati-hati jika tidak ingin terkena infeksi jamur dan infeksi lainnya.
Vagina diciptakan mampu mengurus dirinya sendiri dengan cara mendorong keluar kotoran lewat cairan khas. Tugas Anda Cuma membersihkan sekresi cairan itu di bagian vulva, menjaganya tidak terlalu berlebih dan mempertahankan pH dengan seimbangnya. @Ani Susanti

Pos terkait