Ketua DPRD Terima Audiensi Pengurus IGI Banten

koranbanten.com – Ketua DPRD Provinsi Banten, Asep Rahmatullah menerima audiensi dari Pengurus Ikatan Guru Indonesia (IGI) Provinsi Banten di Ruang Rapat Pimpinan DPRD Provinsi Banten di KP3B, Curug Kota Serang, Senin (28/3/2016). Dalam audiensi tersebut, Ketua IGI Provinsi Banten, Ekowanto menyampaikan berbagai permasalahan yang dihadapi para guru di Provinsi Banten, antara lain mengenai kesejahteraan guru honorer dan PNS.

“Selama ini tingkat kesejahteraan guru honorer dan PNS dirasa masih kurang, karena itu kami minta kepada Pemerintah Provinsi Banten untuk meningkatkan kesejahteraan para guru honorer dan PNS, terutama yang bertugas di daerah terpencil seperti di Kabupaten Pandeglang dan Lebak,” kata Ekowanto.

Bacaan Lainnya

Selain itu, lanjutnya, Pemerintah Provinsi Banten diminta meningkatkan mutu tenaga kependidikan dengan memberikan pelatihan pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, mengingat di era modern ini para siswa lebih banyak menggunakan internet dibandingkan buku mata pelajaran sekolah. “Tidak semua guru honorer dan PNS di Provinsi Banten paham dan bisa menggunakan internet, maka untuk memenuhi tuntutan kemajuan teknologi sudah saatnya para guru honorer dan PNS diberikan pelatihan pemanfaatan teknologi dalam pendidikan,” ujarnya.

Menanggapi permintaan tersebut, Ketua DPRD Provinsi Banten, Asep Rahmatullah mengaku akan menindaklanjuti dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten. ” Audiensi seperti ini sangat diperlukan, karena kami dapat mengetahui langsung permasalahan yang dihadapi para guru honorer dan PNS di Provinsi Banten. Hasil audiensi ini akan kami tindaklanjuti dengan Dinas Pendidikan Provinsi Banten,” kata Asep.

Namun demikian, Asep mengingatkan kepada Pengurus IGI Provinsi Banten, agar memaksimalkan kegiatan belajar mengajar terhadap mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), Agama, dan Muatan lokal, terutama pada jenjang pendidikan SD dan SMP di Provinsi Banten. “Ketiga mata pelajaran itu sangat penting dan menjadi bekal hidup para siswa, maka bila perlu ditambahkan jam pelajarannya, agar pemahaman dan wawasan para siswa terhadap Kewarganegaraan, Agama dan Budaya Daerahnya lebih meningkat,” ucapnya. (Advertorial)

Pos terkait