Ngariung Sasarengan PHRI

KORANBANTEN.com – PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Banten dalam rangka memupuk rasa kebersamaan menggelar acara Ngariung Sasarengan di Lembah Hijau Bandulu, Anyer, Rabu, (30/03/2017).

Turut hadir dalam acra tersebut, IHGM, ICA, SMK dan PHRI Kota/Kabupaten di Banten.

Bacaan Lainnya

Ketua Harian PHRI Provinsi Banten, Ashok Kumar mengatakan kepada fajarbanten.com, Acara ini bertujuan untuk membangun kebersamaan antar pelaku pariwisata dalam rangka memajukan pariwisata yang berada di wilayah Banten,

“Selain membangun kebersamaan acara ini untuk mempererat dan menjalin silahtuhrahmi hubungan antara pimpinan dengan yang lainya,” tuturnya.

Dalam memajukan pariwisata di Banten, lanjutnya kepada KORANBANTEN.com, PHRI ini sebenarnya pengantin, karena dia yang harus dijual oleh biro perjalanan. “Tapi sekarang PHRI sudah seperti biro perjalanan, membuat paket sendiri, menjual sendiri dan kami lebih banyak memakai online travel serta terobosan digital marketing,” jelasnya.

Dijelaskan Ashok, setiap wilayah yang berada di Banten dapat dijadikan destinasi wisata. Setiap wilayah memiliki potensi wisata masing-masing.

“Kota Cilegon dapat menjadi pariwisata industri, Tanggerang menjadi wisata belanja atau wisata medical, Serang menjadi wisata Religi, untuk wilayah Anyer wisata Marine, Pandeglang cocok untuk agrowisata dan Ujung Kulon wisata suka alam,” Imbuh Ashok kepada KORANBANTEN.com.

Selain itu disampaikan Ashok, Banten harus mempunyai icon wisata sendiri dengan berani melakukan branding, dengan itu orang akan mengetahui apa saja objek wisata yang berada di wilayah Banten.

Selai itu dikatakan, Ashok, dibutuhkan peran dari berbagai pihak untuk memajukan pariwisata Banten terutama pemerintah daerah. Infrastruktur adalah daya gedor untuk memajukan pariwisata dan akses-akses untuk ketempat wisata semakin mudah.

untuk itu, Ia berharap, pemerintah harus dapat membangun pariwisata di obyek (Sumber PHD), sedangkan PHRI sendiri adalah menarik para turis untuk berkunjung di dearah pariwisata yang berada di wilayah Banten sendiri.

“Pariwisata bukan hanya tempat rekrasi semata, pariwisata adalah atraksi. Harus diadakan event-event yang menyentuh kepada pihak lain. Muatan lokal harus dapat ditonjolkan di daerah Banten karena kebudayaan ini akan menarik turis untuk berkunjung ke Banten selain objek wisata,” pungkas Ashok. (Dimas/Wisnu)

Pos terkait