Saling Kejar-Mengejar di Real Count KPU

Aksi saling kejar suara di real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten terjadi antara pasangan cagub cawagub Wahidin Halim-Andika Hazrumy, dan Rano Karno-Embay Mulya Syarief.
Sejak siang kemarin, angka real count terus berubah seiring bertambahnya jumlah formulir C1 yang diupload. Sesaat, angka di real count memenangkan pasangan WH-Andika, tapi setengah jam kemudian berubah Rano-Embay yang memimpin.
Siang pukul 14.34, suara Rano-Embay sempat memimpin dengan 1.115.615 suara atau 50,07 persen dari suara WH-Andika yang mencapai 1.112.600 atau 49,93 persen. Tapi angka terus berubah. Tadi malam pantauan pukul 21.34, giliran WH-Andika yang memimpin dengan 1.649.928 suara atau 50,27 persen, sedangkan Rano Embay 1.632.169 suara atau 49,73 persen suara dengan data masuk mencapai 67,85 persen suara atau 11.222 data tempat pemungutan suara (TPS) dari total 16.540 TPS.

Adapun raihan di kabupaten/kota, tidak banyak berubah dari perkiraan hitungan sebelumnya. Rano-Embay memimpin di enam kabupaten/kota dan WH-Andika memimpin di Kabupaten Serang, dan Kota Tangerang. Dalam real count yang ditampilkan KPU di https//pilkada2017.kpu.go.id/hasil/t1/banten, di Cilegon Rano-Embay menang dengan angka 57,6 persen, dan WH-Andika 42,4 persen dengan 100 persen suara masuk atau total 180.496 suara dengan 622 TPS.

Bacaan Lainnya

Demikian pula di Kota Serang, Rano-Embay unggul 55,5 persen, sedangkan WH-Andika 44,5 persen dengan total suara masuk 100 persen. Di Kota Tangsel, Rano-Embay juga unggul dengan 51,8 persen, sedangkan WH-Andika 48,2 persen dengan total suara masuk 67,12 persen.

Di Kabupaten Pandeglang pun demikian, Rano-Embay mendapatkan 54 persen, dan WH-Andika 46 persen dengan total suara masuk 46,03 persen. Di Kabupaten Lebak, keunggulan Rano-Embay juga tidak jauh berbeda mencapai 57 persen, sedangkan WH-Andika 43 persen dengan suara masuk mencapai 93,6 persen.

Di Kabupaten Tangerang, jaraknya lebih tipis. Rano-Embay mencapai 52,6 persen, dan WH-Andika 47,4 persen dengan suara masuk 44,56 persen. Meski unggul di enam kabupaten/kota, Rano-Embay kalah telak di Kota Tangerang oleh WH-Andika yang mendapatkan 66,4 persen suara. Rano-Embay mendapatkan 33,6 persen suara dengan jumlah suara masuk 58 persen. Di Kabupaten Serang, WH-Andika unggul 55,3 persen, dan Rano-Embay 44,7 persen dengan suara masuk mencapai 99,95 persen.

Sementara itu, pasangan Rano Karno-Embay Mulya Syarief bersepakat untuk menghormati penghitungan suara yang tengah berlangsung di KPU Banten. Pasangan yang diusung PDIP, PPP dan NasDem ini memilih menunggu hasil KPU. “Kami tidak ingin mendahului karena kami menghormati institusi formal penyelenggara pemilu.

Kami juga menghormati lembaga-lembaga penyelenggara quick count (hitung cepat) yang tidak bisa memberikan kesimpulan apapun terkait pemenang pilkada Banten tahun ini. Proses yang dijalankan Indikator dan Indo Barometer itu pasti sudah memenuhi kaidah dan metodologi ilmiah bila akhirnya tak bisa menghasilkan prediksi apapun,” kata Rano di hadapan para wartawan yang hadir di kediaman pribadinya, kemarin.

Rano dan Embay menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh warga Banten yang telah memberikan kepercayaan. Dalam kesempatan itu Embay juga mengajak kepada seluruh kader partai dan relawan untuk mengawal rekapitulasi yang tengah berlangsung di KPU.”Kita harus antisipasi berbagai potensi kecurangan yang terjadi. Kita menghadapi kekuatan yang terlatih untuk memanipulasi hasil perhitungan,” terang Embay.

Embay juga meminta aparat penegak hukun untuk segera menumpas dan menindaklanjuti berbagai temuan dan indikasi kecurangan yang terjadi sebelum hari pencoblosan. Embay menyebut beberapa kasus yang perlu mendapat perhatian seperti dugaan money politic di Lebak dan Cisauk, Tangerang; penggerebekan di Ciruas, Kabupaten Serang; potensi penggelembungan suara di Kota Tangerang; terbukanya 15 kotak suara di Desa Babakan Asem, Kecamatan Teluk Naga; hingga dugaan mobilisasi yang dilakukan oleh sejumlah oknum pegawai yang bekerja di Pemkab Serang.

“Kekuasaan yang berakhlaq karimah itu adalah kekuasaan yang lahir dari kehendak dan itikad tulus untuk mengabdi. Tidak boleh menghalalkan segala cara, tidak sepatutnya melakukan kecurangan,” ujar Embay.

Terpisah, tim pemenangan koalisi partai pengusung WH-Andika meminta kepada penyelenggara pemilu bisa menjalankan proses Pilkada Banten secara fair. “Kami tekankan kepada KPU, Bawaslu sampai ke tingkat penyelenggara paling bawah supaya menjalankan proses tahapan perhitungan sampai ke penetapan dijalankan dengan aturan yang  sudah ditetapkan,” ucap Media Warman Sekretaris Pemenangan WH-Andika.

Media Warman mengaku ada beberapa saksi yang diintimidasi yang tidak seharusnya dilakukan. “Padahal sejak lama kami sudah mempersiapkan calon secara maksimal dengan pola tersistematis. Apalagi calon gubernur kami sudah menyatakan unggul berdasarkan penelitian lembaga profesional.

Kita tidak melakukan survei, justru dari Metro TV, iNews TV dan TV One yang memakai lembaga survei professional. Lalu mempublikasi ke mayarakat soal hasil quick count pasangan WH-Andika yang unggul atas pasangan Rano-Embay,” ucapnya menjelaskan.

Media yakin, hasil quick count tidak akan meleset jauh dari real count yang nanti akan dilakukan oleh KPU Banten. “Makanya kami himbau kepada masyarakat supaya memantau kegiatan tahapan perhitungan sampai penetapan,” ucapnya. @OPIK

Pos terkait