KORANBANTEN.COM – Dalam rangka Milangkala padepokan Maung Pande Ke-46, menggelar festival seni tradisi budaya pencak silat yang diikuti oleh 41 paguron se-Provinsi Banten dan Jawa Barat. Acara tersebut berlangsung di Gedung Eks Kwadanaan Desa Purwaraja Kecamatan Menes Kabupaten Pandeglang-Banten.
Surya Galung, Guru Besar Padepokan Maung Pande mengatakan kegiatan tersebut diikuti 240 peserta dari 5 kategori, diantaranya tingkat SD, SMP dan SMA, acara yang di danai dari hasil iuran peserta dan uang kas padepokan Maung Pande.
“Saya berharap Pemda Pandeglang dan Pemprov Banten agar memperhatikan para pencari bibit prestasi dalam bidang seni pencak silat,” katanya
Lanjut Surya menyampaikan, agenda kegiatan ini sering dilakukan setiap tahun diharapkan pada setiap acara Pemerintah harus turun tangan, dikarenakan majunya acara ini harus ada dukungan penuh dari Pemerintah setempat
“Tradisi ini akan terus digebyarkan dikarenakan seni pencak silat ini milik kita bersama, dan Pemerintah harus memberikan alokasi anggaran untuk padepokan Maung Pande,” ujarnya
Selain itu, jangan sampai punah seni pencak silat, karena seni ini banyak diminati mulai kalangan remaja sampai dewasa, maka dari itu mari sama-sama untuk melestarikan seni budaya tersebut.
“Dari berbagai generasi harus bisa membawa tradisi seni pencak silat mulai dari tingkat daerah sampai mancanegara,” terangnya.
Yudi, salah seorang pengurus padepakan pencak silat Maung Pande, menuturkan untuk mengharumkan nama baik Pandeglang khususnya di Provinsi Banten yang terkenal dengan seni bela diri, pencak silat dan debus, apa lagi dari turun menurun dipastikan orang Banten tersendiri memiliki tetangguhan dalam bermain seni.
“Banten terkenal dengan debus, maka tradisi ini jangan sampai punah dan jika kita sudah tua warisi seni ini kepada anak cucu kita, agar seni pencak silat tersebut harus tetap ada,” tuturnya. (Asep)