KORANBANTEN.COM-Sebanyak 58 orang penyandang disabilitas tuna netra di Kabupaten Lebak mendapatkan bantuan atensi dari Pemerintah. Bantuan tersebut guna meminimalisir para penyandang tuna netra menggantungkan hidupnya kepada orang lain dengan cara meminta minta atau mengemis.
Sehingga jenis bantuan yang diberikan juga bersipat produktif berupa permodalan sarana usaha seperti warungan , peternakan, perikanan, jasa, keterampilan, kerajinan dan lain lain sebagainya. Tentunya keluarga penerima manfaat harus memiliki kriteria penyandang tuna netra produktif.
“Mereka( penyandang tuna netra) kita berikan bantuan permodalan. Dengan harapan mereka bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari hari dari hasil usaha yang mereka kelola, banyak macamnya, ada warungan, peternakan, perkebunan serta kerajinan,”kata Eka Darmana Putra, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Lebak, kepada Wartawan, Selasa(26/10/2021).
Kata Eka lagi, bantuan Atensi itu adalah program bantuan sosial berupa barang khusus bagi modal usaha untuk para penyandang disabilitas yang masih berusia produktif. Kriteria khususnya juga ialah kaum Disabilitas sensorik netra atau penyandang tuna netra.
Eka berharap dengan adanya bantuan Atensi tersebut para penyandang disabilitas tuna netra (sensorik) bisa hidup lebih sejahtera dan mandiri, tidak menjadi beban hidup keluarga apalagi bergantung kepada belas kasihan orang lain.
“Harapan kita adalah, bantuan dapat digunakan dengan baik. Usahanya berkembang, sehingga tidak bergantung kepada orang lain, mereka juga bisa mandiri,”ujar Eka lagi.
Eka melanjutkan, penyerahan program bantuan atensi kepada 58 penyandang disabilitas tuna netra tersebut dilakukan Dinas Sosial bersama Wiyata Guna Bandung (UPT Kemensos RI).”Intinya penerima memilih langsung jenis bantuan yang mereka inginkan dan minati, sesuai keahliannya, semoga bermanfaat,”tutup Eka.
Parto, seorang penerima bantuan atensi mengaku berterima kasih. Karena, bantuan yang ia terima sangat bermanfaat, apalagi sejak dulu ia ingin mempunyai usaha warungan. Namun, karena keterbatasan permodalan, maka, harus memendam keinginannya untuk berwirausaha.
“Saya ingin membuka usaha warungan dari dulu, tapi baru kesampaian sekarang. Terima kasih atas bantuannya,”kata Parto.(yud)