Kolaborasi dan Kasih Sayang: Lapas Cilegon Hadirkan Program SIKaP Keluarga Aktif untuk Penguatan Pembinaan

KORANBANTEN.COM-Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon kembali menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pembinaan yang humanis dan berkelanjutan pada hari Selasa (11/11/25) melalui pelaksanaan Program SIKaP (Strategi Integrasi Kolaboratif Anti Narkoba dan Pemberdayaan Warga Binaan), khususnya melalui kegiatan “Keluarga Aktif Warga Binaan”.

Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam proses pembinaan, di mana keluarga warga binaan pemasyarakatan (WBP) dilibatkan secara langsung melalui kunjungan dan pendampingan yang berorientasi pada pemulihan hubungan emosional serta dukungan moral bagi WBP.

Bacaan Lainnya

Melalui pendekatan partisipatif, Program Keluarga Aktif bertujuan memperkuat ikatan antara WBP dan keluarganya sebagai fondasi utama dalam membangun motivasi perubahan. Dalam kegiatan ini, keluarga turut berperan memberikan dukungan, mengikuti sesi motivasi, serta berdialog dengan petugas pembinaan guna menciptakan komunikasi yang terbuka dan berkelanjutan.

Selain mempererat hubungan keluarga, kegiatan ini juga mendorong partisipasi aktif WBP dalam berbagai pelatihan keterampilan dan program kewirausahaan yang telah disiapkan oleh Lapas Cilegon. Langkah ini diharapkan dapat menumbuhkan kemandirian serta kesiapan WBP untuk kembali ke masyarakat dengan bekal kemampuan dan mental positif.

Program SIKaP juga menjadi sarana efektif dalam memperkuat kolaborasi lintas sektor antara Lapas, instansi pemerintah, lembaga masyarakat, dan pihak swasta. Kolaborasi ini berperan penting dalam menekan angka pelanggaran, terutama yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba di dalam Lapas, sekaligus membuka ruang pemberdayaan yang lebih luas bagi WBP.

Kepala Lapas Cilegon, Raja Muhammad Ismael Novadiansyah, menyampaikan bahwa keterlibatan keluarga dalam proses pembinaan memiliki dampak yang signifikan terhadap keberhasilan rehabilitasi sosial warga binaan.

“Keluarga adalah rumah pertama bagi setiap manusia, termasuk bagi mereka yang sedang menjalani masa pembinaan. Ketika keluarga hadir, memberi dukungan dan harapan, maka semangat perubahan itu tumbuh dengan sendirinya. Inilah yang ingin kami kuatkan melalui Program SIKaP Keluarga Aktif,” ujar Kalapas.

Lebih lanjut, Kalapas menegaskan bahwa keberhasilan pembinaan tidak hanya diukur dari disiplin dan aturan, tetapi juga dari sejauh mana Lapas mampu menghadirkan nilai kemanusiaan dan kesempatan kedua bagi setiap warga binaan.

“Kami ingin menjadikan Lapas Cilegon sebagai tempat pembinaan yang produktif, aman, dan humanis, di mana setiap individu memiliki peluang untuk berubah dan berkontribusi positif bagi masyarakat,” tambahnya.

Dengan semangat kolaborasi dan pendekatan berbasis keluarga, Program SIKaP Keluarga Aktif di Lapas Cilegon diharapkan menjadi model pembinaan yang inspiratif dan berkelanjutan, menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang tidak hanya menegakkan hukum, tetapi juga menumbuhkan harapan dan perubahan.(Red).

Pos terkait