Duduk Bersama Warga Binaan, Kakanwil Ditjenpas Banten Pimpin Yasin dan Tahlil di Blok Hunian Lapas Serang

KORANBANTEN.COM-Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Kakanwil Ditjenpas) Banten, Muhammad Ali Syeh Banna, menghadiri sekaligus memimpin rangkaian kegiatan Yasin dan Tahlil bersama Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) di Blok Hunian Lapas Kelas IIA Serang, Kamis (11/12/2025) usai Salat Maghrib. Kegiatan ini menjadi momentum penguatan spiritual sekaligus upaya membangun kedekatan antara petugas dan WBP dalam suasana yang hangat.

Rangkaian kegiatan dimulai dengan Salat Maghrib berjamaah di Masjid At-Tawabin, masjid utama di lingkungan Lapas. Usai itu, menuju blok hunian untuk melaksanakan kegiatan Yasin dan Tahlil. Kalapas Kelas IIA Serang, Riko Stiven, membuka kegiatan dengan menegaskan bahwa pembinaan keagamaan merupakan fondasi penting dalam membentuk karakter dan mentalitas WBP.

Bacaan Lainnya

Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil Ditjenpas Banten duduk bersama para WBP, menyatu dalam barisan dan mengikuti pembacaan Yasin dan Tahlil secara khidmat. Kehadiran langsung beliau di tengah WBP menjadi simbol kehadiran negara yang mengayomi serta memperkuat pendekatan pembinaan yang humanis, inklusif, dan tidak berjarak.

Setelah pembacaan Yasin dan Tahlil, kegiatan dilanjutkan dengan Salat Isya berjemaah, sebelum kemudian memasuki sesi praktik Ilmu Roso—latihan pengolahan napas dan kesadaran diri yang bermanfaat bagi kesehatan jasmani serta ketenangan batin. Sesi ini menjadi ruang refleksi bagi WBP untuk menenangkan diri sekaligus memperkuat keseimbangan emosional.

Kakanwil Ditjenpas Banten menyampaikan apresiasinya atas kekhidmatan dan keterlibatan seluruh peserta.

“Pembinaan bukan hanya tentang keterampilan, tetapi juga tentang pembinaan hati. Duduk bersama seperti ini mengingatkan kita bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk berubah, memperbaiki diri, dan menjadi lebih baik,” ujarnya.

Kehadiran Kakanwil Ditjenpas Banten di blok hunian menegaskan komitmen pemasyarakatan untuk menyediakan pembinaan yang menyeluruh—spiritual, mental, dan sosial—serta memperkuat hubungan yang humanis antara petugas dan WBP. Kegiatan berlangsung tertib, hangat, dan penuh keakraban.(Red).

Pos terkait