Air Mancur di Balong Ranca Lentah Dibiarkan tak Berfungsi

KORANBANTEN.COM–Pembuatan air mancur menari atau dancing fountain yang berada di Balong Ranca Lengah (BRL), Kecamatan Rangkasbitung yang selesai sekitar tiga bulan lalu saat ini belum bisa difungsikan dan disaksikan oleh masyarakat. Pasalnya, Pemkab Lebak sengaja belum mengaktifkan air mancur tersebut karena masih dalam massa pandemik Corona-19.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lebak, Nana Sunjana mengatakan, air mancur menari saat ini belum memungkinkan untuk dihidupkan. Karena, bila dihidupkan otomatis akan mendatangkan kerumunan masa.

Bacaan Lainnya

“Iya memang kita sengaja tidak menghidupkan air mancur menari itu, karena saat ini masih dalam pandemik. Jika kita buka pasti massa akan berkumpul ditempat itu,” kata Nana Sunjana, kepada wartawan, Minggu (2/8).

Dikatakan, walau saat ini kasus Corona di Lebak mulai melandai, pihaknya belum mempunyai rencana untuk mengaktifkan air mancur tersebut. Karena untuk menghidupkan, pihaknya harus koordinasi terlebih dulu kepada bupati dan gugus tugas covid-19 Lebak.

“Harus ada ijin dari gugus tugas untuk membuka kembali air mancur menari ini, karena dibangunnya air mancur ini untuk keindahan BRC dan menarik wisatawan datang ke Lebak,” ujarnya.

Menurut Nana, Pembangunan air mancur menari yang anggarannya dari dana CSR Bank BJB ini selesai bulan Maret pas pandemi melanda dan pernah difungsikan beberapa kali saja dan dihentikan karena wabah corona sudah menyebar.

“Anggaran pembangunannya sekitar Rp 754 juta dari CSR Bank BJB,” terangnya.

Lanjut Nana, walau tidak dipungsikan selama pandemik, pemeliharaan tetap dilakukan, bahkan beban listrik yang mencapai lebih dari Rp 2 juta setiap bulannya tetap dibayarkan.

“Rp 2 juta itu hanya bebannya saja, kalau nanti difungsikan dan berjalan tentunya beban akan lebih besar, untuk itu rencananya kedepan kita akan ganti pakai listrik token,” papar Nana.(yudis)

Pos terkait