KORANBANTEN.COM- Keluarga besar Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon, Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Banten, menyelenggarakan penghormatan yang ditujukan kepada salah satu putra terbaik bangsa, seorang pegawai yang telah dengan tulus dan ikhlas mengabdikan dirinya bagi tugas negara, yaitu Bapak Waslam, yang kini secara resmi memasuki masa purna bakti. ini bukan hanya sekadar seremoni pelepasan, melainkan juga momentum untuk merefleksikan perjalanan panjang beliau yang dipenuhi dedikasi, kejujuran, loyalitas, serta keikhlasan dalam melaksanakan tugas, sehingga meninggalkan jejak yang mendalam bagi institusi, rekan sejawat, dan generasi penerus di Lapas Kelas IIA Cilegon.
Sejak awal meniti karier, Bapak Waslam dikenal sebagai sosok yang teguh, berintegritas, rendah hati, dan selalu mengedepankan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi. Dalam setiap langkah tugasnya, beliau tidak hanya menjalankan perintah, tetapi juga memberikan teladan hidup tentang bagaimana seorang pegawai pemasyarakatan harus bersikap, bagaimana menjaga kehormatan seragam yang dikenakan, serta bagaimana membangun hubungan kemanusiaan dengan penuh empati, baik terhadap sesama petugas maupun terhadap warga binaan pemasyarakatan. Tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa sosok beliau merupakan cermin keteladanan dan inspirasi nyata tentang makna sejati pengabdian.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon, Bapak Margono, menyampaikan apresiasi yang begitu mendalam. Dengan nada penuh ketulusan, beliau mengungkapkan bahwa apa yang dilakukan oleh Bapak Waslam selama masa pengabdiannya tidak dapat diukur dengan kata-kata maupun angka, sebab dedikasi yang telah beliau berikan adalah warisan moral dan spiritual yang akan terus hidup di hati setiap insan yang pernah bekerja bersamanya. Dengan penuh makna, Kalapas Margono menuturkan:
“Pengabdian tidak pernah benar-benar selesai, meski masa tugas telah usai, karena jejak kebaikan akan tetap hidup dalam setiap hati yang pernah disentuh dan dalam setiap karya yang telah diwariskan.”
Kata-kata tersebut menjadi renungan bersama bahwa masa purna bakti bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari babak kehidupan baru yang diiringi dengan doa dan harapan. Lapas Kelas IIA Cilegon merasa bangga pernah memiliki figur seperti Bapak Waslam, yang dengan kesederhanaannya telah menunjukkan arti sebuah ketulusan, yang dengan sikap tenangnya telah mengajarkan nilai kesabaran, dan yang dengan dedikasinya telah membuktikan bahwa pengabdian sejati lahir dari hati yang bersih.
Segenap pegawai Lapas Kelas IIA Cilegon hadir memberikan penghormatan dalam suasana haru dan kekeluargaan. Ucapan selamat, doa, serta ungkapan terima kasih bergema di ruangan sebagai bentuk apresiasi yang tulus. Tidak sedikit rekan sejawat yang menitikkan air mata, mengingat perjalanan panjang kebersamaan, suka duka dalam menjalankan tugas, hingga momen-momen kebersamaan yang kini menjadi kenangan indah.
Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Cilegon dengan penuh hormat menyatakan rasa terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Bapak Waslam atas segala pengabdian, kerja keras, dan dedikasi yang telah diberikan selama ini. Semoga masa purna bakti yang dijalani beliau senantiasa dilimpahi kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan, serta senantiasa menjadi teladan abadi bagi keluarga besar Lapas Kelas IIA Cilegon.
Dengan demikian, Bapak Waslam adalah bagian penting dari perjalanan panjang Lapas Kelas IIA Cilegon, yang jasanya tidak akan pernah terlupakan, dan akan selalu menjadi inspirasi bagi setiap insan pengayoman yang datang setelahnya.(Red).