Koranbanten.com – Sejumlah Ketua RT/RW di Kecamatan Pandeglang, Majasari dan Karangtanjung melakukan unjuk rasa di depan gedung DPRD Kabupaten Pandeglang, Rabu 24 Agustus 2022.
Kedatangan mereka untuk memberi dukungan pada Bupati Pandeglang Irna Narulita yang akan membeli sepeda listrik untuk RT/RW dari APBD TA 2023 senilai Rp 38 miliar.
Poster bernuansa politis mewarnai aksi unjuk rasa RT/RW ini. Dalam poster mereka menulis tidak akan memberikan suara alias memboikot empat fraksi yang menolak pembelian sepeda listrik RT/RW. “Golkar, Gerindra, PPP dan PKB jangan kasih suara di 2024,” tulis poster yang dibawa RT/RW tersebut.
Ketua RT/RW yang melakukan aksi unjuk rasa dan mendukung pembelian sepeda listrik Rp38 Miliar tersebut diduga dikerahkan oleh oknum kelurahan.
Seorang Ketua RT di Kelurahan Sukaratu, Kecamatan Majasari, yang enggan disebutkan namanya mengaku, unjuk rasa ini atas perintah pegawai Kelurahan Sukaratu. Sebab, sebelum aksi ada pegawai Kelurahan Sukaratu ada pemberitahuan melalui grup WhatsApp. “Demo juga disuruh sama orang kelurahan, sebelumnya kita diberi tahu di grup WA untuk demo,” ujar sumber tersebut.
Dikatakannya, sebelum berangkat ke lokasi demo, ia bersama Ketua RT dan RW lainnya diminta kumpul di Kantor Kelurahan Sukaratu. “Sebelum demo kita kumpul dulu di kantor kelurahan, sambil nunggu yang lain. Disuruh orang kelurahan kumpul di kantor kelurahan,” tambahnya.
Sumber lainnya membenarkan jika demo ini ada yang mengarahkan. “Iya ada yang nyuruh,” ujar salah satu Ketua RT di Kelurahan Karaton, tanpa menjelaskan lebih jauh siapa pihak yang menyuruh.
Sementara Ketua RT di Kelurahan Kabayan Natib mengaku tidak ada yang mengerahkan dirinyan untuk ikut demo. Sebab, hal itu hanya sebatas aspirasi semata.
“Saya tidak melibatkan birokrasi, ini aspirasi saya datang kesini. Karena saya ingin ada kenaikan insentif, kalau sepeda listrik mah itu tanda mata saja. Intinya saya ingin perjuangkan hak saya terutama insentif,” kata Natib.(Asep)