KORANBANTEN.COM – Dalam rangka meningkatkan kualitas dan variasi penelitian bidang pertanian, Program Studi Magister Ilmu Pertanian Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa menggelar Kuliah Umum yang dihelat di Auditorium Gedung A Lt.4 Untirta. Sabtu (28/09/2019).
Hadir dalam Kuliah Umum ini Direktur Pascasarjana Untirta Dr.H. Suherman, M.Pd yang diwakili oleh Wakil Direktur 1 Pascasarjana Untirta Dr.H. Masrupi, M.Pd, Dekan Fakultas Pertanian Untirta Prof.Ir. Murmayulis, MP, Ketua Prodi Magister Ilmu Pertanian Dr. Dian Anggraeni, MP, Sekretaris Prodi Magister Ilmu Pertanian Dr. Yudi LA Salampessy, M.Si, Ketua LP3M Dr. Rusmana Ir, MP, para dosen dan mahasiswa Magister Ilmu Pertanian dari berbagai angkatan.
Dalam Kuliah Umum yang bertajuk “Penerapan Pendekatan Kualitatif dan Mix Method dalam Penelitian Pertanian”, Ketua Prodi Magister Ilmu Pertanian Untirta Dr. Dian Anggraeni, MP, dalam laporannya mengatakan, kuliah ini diselenggarakan atas dasar kebutuhan dan keharusan Prodi untuk mempertajam kemampuan metodologi penelitian ditingkat mahasiswa.
“Pemilihan tema dan pemateri terkait penelitian kualitatif dan campuran untuk menambah keluasan metodologi kepada mahasiswa,” jelasnya.
Usulan tesis mahasiswa, Ia menambahkan, ke depannya akan bisa lebih terakomodasi dan beragam. “Tidak hanya metode kuantitatif saja seperti yang sudah banyak dibuat. Untuk itu, dari kuliah ini para mahasiswa bisa mendapatkan gambaran dan pemahaman yang lebih mendalam tentang metode penelitian kualitatif dan campuran.,” imbuhnya.
Wakil Direktur 1 Pascasarjana Untirta, Dr.H. Masrupi, M.Pd mengatakan, rangkaian kuliah umum ini berkait dengan acara Dies Natalis Untirta yang ke-38.
“Dan memang dalam dies natalis ini kita padatkan dengan berbagai kegiatan pengembangan keilmuan,” ungkapnya.
Harapannya, lanjut dia, mahasiswa dapat menyimak dengan baik, sehingga bisa mendapatkan keterampilan lebih dalam melakukan penelitian, khususnya dengan metode kualitatif dan mixe method.
Sementara itu, pakar yang didatangkan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Djuara P. Lubis, PhD dalam pemaparan materinya menjelaskan, kuliah seperti ini penting untuk menuju perdebatan metodologis di kalangan akademisi.
“Aktivitas penelitian berangkat dari paradigma, dan paradigma membuat cara pandang kita berbeda. Metode kuantitatif dan kualitatif sangat dimungkinkan untuk dilakukan kolaborasi atau digabungkan untuk mendapatkan metode baru (mix method). Perbedaan dari keduanya adalah terletak perbedaan paradigma penelitian. Jika kualitatif, paradigmanya bagaimana cara kita melihat dunia. Sedangkan jika kuantitatif, berangkat dari paradigma positivisme dan berakar pada pemikiran empiris,” paparnya.(man)