SERANG – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Banten menetapkan Penguatan Ideologi Pancasila dan Karakter Kebangsaan di sejumlah kampus di Provinsi Banten. Hal tersebut dilakukan dalam rangka pembentukan karakter mahasiswa di kampus tersebut.
Pelaksana Tugas Kepala Badan (Plt Kaban) Kesbangpol Provinsi Banten Deden Apriandhi, yang diwakili Kepala Bidang (Kabid) Bina Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Fathurrahman mengungkapkan bahwa pihaknya melakukan program tersebut dalam rangka pelaksanaan Sub Kegiatan Perumusan Kebijakan Teknis di Bidang Ideologi Wawasan Kebangsaan, Bela Negara, Karakter Bangsa, Pembauran Kebangsaan, Bhineka Tunggal Ika, dan Sejarah Kebangsaan Tahun Anggaran 2023.
“Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Banten menetapkan sejumlah Program yang merupakan instrumen kebijakan yang mencakup satu atau lebih kegiatan diantara Program Penguatan Ideologi Pancasila dan Karakter Kebangsaan goes to campus,” ujar Fathurrahman.
Salah satu kegiatan di antaranya Seminar Pancasila yang sudah dilakukan bersama akademisi Universitas Tirtayasa (Untirta), di ruang Multimedia, Gedung Rektorat Untirta, di Kawasan Sindang Sari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, pada Selasa (14/11). Seminar tersebut bertemakan “ Pancasila Sebagai Dasar Negara dan Landasan Yang Kokoh Secara Fiosofis, Yuridis, Sosiologi, Sebagai Kerangka dalam Kehidupan Bernegara.”
“Rencananya, kegiatan tersebut untuk mencapai tujuan setiap program, maka pada setiap program dirumuskan sejumlah kegiatan sebagai pengerahan sejumlah sumber daya sebagai masukan (input) untuk menghasilkan suatu keluaran (output) yang selaras dengan tujuan program. Salah satunya pembentukan karakter pada mahasiswa dan mahasiswi Untirta khususnya,” kata Fathur.
Fathur mengungkapkan Pancasila merupakan sebuah rumusan yang utuh tentang jatidiri bangsa, dengan memegang Pancasila sebagai ideologi maka kita dipersatukan menjadi sebuah bangsa yang besar. “Maka kesadaran dengan nilai-nilai demikian itu perlu kita kembangkan sebagai modal dasar dalam meningkatkan semangat nasionalisme dan memperkokoh bangunan karakter masyarakat Indonesia menjadi bangsa yang maju dan Sejahtera,” ujarnya.
Menurut Fathur, saat ini rasa nasionalisme masyarakat Indonesia sedang diuji. “Ketika kita dapat atau menghadapi hinaan dari bangsa lain kita hanya diam saja. Akan tetapi jika rasa nasionalisme kita tinggi maka kita merasa terpanggil membela bangsa dan negara,” katanya.
Sementara Rektor Untirta Prof. Fatah mengaku pihaknya berkomitmen menguatkan pemahaman dasar ideologi Pancasila bagi civitas academica Untirta sebagai dasar negara untuk kehidupan berbangsa dan bernegara terhadap dinamika proses pembangunan dan tantangan di kehidupan yang semakin kompleks dihadapkan dengan ujian bagaimana kita semua turut mensukseskan pemilu yang akan datang.
“Untirta dengan value Jujur Adil Wibawa Amanah Religius dan Akuntabel (JAWARA) dengan beririsan kuat dengan nilai nilai Pancasila, sebagai landasan aktifitas civitas academika Untirta sebagai perguruan tinggi,” kata Fatah.
Menanggapi program Penguatan Ideologi Pancasila di Kampus, Ketua Komisi I DPRD Banten Ahmad Jazuli Abdillah mengungkapkan jika ideologi Pancasila di dunia kampus cukup kritis. “Saya melihat gerakan ataupun program program sosialisasi penguatan, internalisasi yang ada selama ini terkait dengan Pancasila, NKRI, dan ideologi. Pancasila masih cenderung simbolis,” ujarnya saat diwawancara Jumat (8/12).
Karena itu, Jazuli berharap program Penguatan Ideoogi Pancasila ke depannya lebih menyentuh pada hal hal yang subtantif dan hakekat. “Jadi bukan sekedar mengumpulkan orang, membuat spanduk dan lain-lain, tetapi seharusnya bisa berkolaborasi, ” katanya. (Adv)