Sebanyak 468 desa di 14 kecamatan Kab. Lebak Kamis (9/2) terendam banjir akibat curah hujan yg cukup tinggi di bagian selatan Kab. Lebak. Hingga pukul 00.00, sedikitnya 1.694 rumah/KK terendam banjir dan mengungsi ke rumah tetangga maupun keluarga terdekat, sebagian ke tenda-tenda yg dipasang warga.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Lebak, kecamatan yg wilayahnya terendam banjir adalah Bayah, Malingping, Cijaku, Cigemblong, Gunungkencana, Cirinten, Wanasalam, Cimarga, Sobang, Lebakgedong, Cihara, Banjarsari, Kalanganyar. Leuwidamar dan Banjarsari yg paling luas wilayah rendamannya. Banjir merendam peemukiman, tempat ibadah, sekolah, serta jalan lingkungan dan jalan raya.
Empat desa di Kecamatan Leuwidamar yg paling parah dan merata terkena banjir adalah Lebak Parahiang, Leuwidamar, Nayagati, Sangkanwangi, dan Wantisari dengan ketinggian air 1-2 meter. Kegiatan belajar-mengajar SMPN 1 Lewidamar dihentikan karena air masuk ke lingkungan sekolah hingga ketinggian setengah meter dan terus meningkat.
Sedangkan di Kecamatan Banjarsari, desa yg terendam adalah Kerta Rahayu, Bojong Juruh, Umbul Jaya, Leuwiipuh, Tamansari, Cilegong Ilir, Lebak Keusik, dan Laban Jaya. Banjir di Kecamatan Leuwidamar akibat luapan air dari Sungai Cisimeut. Sedangkan Banjarsari terendam luapan Sungai Ciliman yang alirannya juga melintasi wilayah Kabupaten Pandeglang. Akibat banjir, aktivitas sosial warga lumpuh.
Kepala Pelaksana BPBD Pemkab Lebak, Kaprawi, mengatakan banjir yang terjadi di Kabupaten Lebak di awal tahun ini termasuk paling besar karena dari 28 kecamatan yang ada 14 di antaranya terkena bencana banjir. Selain Sungai Cisimeut, Sungai Cimadur dan Cibinuangeun di wilayah Lebak selatan juga meluap dan merendam ratusan rumah dan fasos/fasum, ribuan hektare lahan pertanian, serta melumpuhkan aktivitas warga.
“Seluruh sungai meluap. Kejadian ini sangat jarang. Kami telah melakukan reaksi cepat dengab mengerahkan semua staf dan komponen pendukung yang menjadi mitra penanggulangan kedaruratan bencana seperti Tagana, KSB, dan PMI untuk melakukan langkah-langkah evakuasi, menyalurkan bantuan, serta membuat tenda darurat, posko kesehatan, serta dapur umum. TNI dan Polri juga memperkuat tim kami di lapangan. Kami sudah mendirikan 49 titik posko kebencanaan di 14 kecamatan itu,” papar Kaprawi. ***