KORANBANTEN.com – Perhelatan PATA Travel Mart 2016 akan berlangsung 7-9 September dimana DKI Jakarta menjadi tuan rumah dan Provinsi Banten hanya berketempatan diselenggarakan PATA Travel Mart 2016 yaitu di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang – Banten.
Sedikit mengulas PATA, sebelum adanya Dinas pariwisata dan kebudayaan Provinsi Banten dan provinsi Banten baru berusia 3 bulan, Banten telah mengenal kegiatan PATA Travel Mart. Demikian dikatakan GS. Ashok Kumar Ketua Harian PHRI Provinsi Banten.
Menurut Ashok, Kabupaten Serang dibawah Komando Taufik Nuriman saat menjabat Wakil Bupati Serang membawa delegasi untuk mengikuti PATA ke-13 Eco Taorism 31 Januari hingga 3 februari 2001 di Srilangka. “Kami yang berangkat H Taufik Nuriman, Mat Saleh almarhum Wakil Ketua DPRD Kabupaten Serang, Alam Darussalam Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten serang, Sulaiman Affandi sebelum menjadi Kepala Disbudpar Banten dan dari asosiasi saya, adrian dan Ferdi,” terang Ashok.
Pada kegiatan PATA tersebut, Ashok mengatakan tekad sebagai delagasi mengatasnamakan Kabupaten Serang Provinsi Banten agar dapat meraih Tongkat PATA untuk kegiatan tahun berikut di Kabupaten Serang. “Saat kami mendarat di Srilangka Colombo malam hari negeri yang dengan julukan Macan Tamil atau Tiger itu masih bergejolak peperangan. Perlengakapan alat kesenian Debus kami sempat tertahan seperti golok dan alat-alat tajam lain. Alhamdulilah dari Kedutaan Besar Indonesia disana memudahkan proses di airport. Dalam perjalanan kami hampir setiap 15 menit ada blokade jalan pemeriksaan. Namun ke esokan harinya saat kami akan registrasi Kabupaten Serang Provinsi Banten tidak terdaftar sebagai anggota dan akhirnya kami langsung mendaftar diri sebagai anggota termuda PATA,” ungkap Ashok.
“Tekad kami hanya satu membawa tongkat PATA guna penyelengaraan tahun 2002, Kabupaten Serang Provinsi Banten menjadi Tuan Rumah PATA ke 14 Eco Tourism. Berkat dari upaya kami segenap team akhirnya kami dapat meraih tongkat PATA dari 100 Negara yang hadir,” tambah Ashok.
Kemudian, kata Ashok satu bulan dari kegiatan PATA di Srilangka datang kunjungan dari PATA Headquarter Thailand inspeksi lokasi dan akhirnya ditetapkan harus dekat dengan Airport. “Maka ditetapkan di salah satu Hotel di Tangerang yang bernuansa Eco Tourism . Segala persiapan pemantapan telah dimatangkan dengan seksama di tahun 2002 tersebut dengan harga 800 $ per orang untuk mengikuti kegiatan PATA tersebut. Guest speaker dari luar semuanya, 5 hari menjelang pelaksanaan salah satu restoran franchise di airport terkena boom. Terjadi alot komunikasi dengan headquater PATA Thailand dan sekitar 79 negara yang sudah siap mengikuti kegiatan PATA ke 14 tersebut membatalkan sepenuhnya dengan alasan keamanan. “Kami hanya bisa mengarungi dibatas kemampuan tersebut,” ungkap Ashok.
Jadi, menurut Ashok Banten telah mengenal PATA dari Tahun 2001. @FARS