KORANBANTEN.COM – Tim Penilaian Internal, Inspektorat Jenderal Kemenkumham melaksanakan Evaluasi Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM pada Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Pemuda Kelas IIA Tangerang, Senin Siang (31/05/2021).
Bertempat di Aula Lantai III Kanwil Kemenkumham Banten, kegiatan tersebut dihadiri oleh 4 orang TPI, yang diketuai oleh Nur Shofia, Kepala Lembaga (Kalapas) Pemuda Kelas IIA Tangerang Kadek Anton, Ketua Tim ZI, dan seluruh anggota kelompok kerja (pokja) Lapas Pemuda Tangerang sebanyak 24 orang.
Kegiatan diawali dengan pemaparan Kalapas Pemuda Tangerang Kadek Anton yang memperkenalkan para Tim Pokja ZI Lapas Pemuda Tangerang. Kemudian, Kalapas Pemuda Tangerang menampilkan yel-yel bersama tim pokja, dihadapan TPI.
Kepala Lapas Pemuda Tangerang, Kadek Anton, menjelaskan terkait Maskot SILADA. Menurut Kalapas, Sebagaimana diketahui bahwa lebah atau tawon adalah hewan kecil dan Mungil yang hidup dengan cara kerjasama.
“Itu mencerminkan bagaimana Lapas Pemuda yang selalu bekerja secara tim untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam maskot silada, ada 6 point, yaitu antena silada, mata silada, jempol silada, senyum silada, selempang silada, dan kepalan silada, yang masing-masing mempunyai makna dan arti tersendiri,” ujar Kalapas dihadapan TPI.
Usai memaparkan maskot SILADA, Lapas Pemuda Tangerang kembali menampilkan jingle WBK/WBBM Lapas Pemuda Tangerang yang merupakan ciptaan jajaran lapas pemuda tangerang yang berjudul mengukir prestasi, dilanjut penayangan video profil Lapas Pemuda Tangerang.
Kepada Tim Penilai Internal, Kelapas Pemuda Tangerang Kadek Anton menjelaskan 6 area perubahan. Menurutnya, untuk menuju perubahan-perubahan itu, kita melakukan kegiatan pembentukan tim kerja WBK/WBBM.
“Tentunya kami mengacu kepada pedoman pembangunan ZI WBK/WBBM, Kami menganggap ini adalah faktor yang paling krusial, kami melakukan penyusunan dokumen pembangunan ZI WBK/WBBM untuk menjadi pedoman atau acuan di Lapas Pemuda,” tambahnya.
Masih kata Kalapas, “SDM Lapas Pemuda dipastikan memiliki kualitas dan integritas untuk membangun ZI,” lanjutnya.
Kalapas menegaskan bahwa sejauh ini pihaknya mengajak para mitra kerja, stakeholder untuk mewujudkan narapidana sebagai SDM unggul melalui kegiatan pelatihan kemandirian yang bersertifikat.
“Kami juga melakukan rehabilitasi sosial dan medis kepada 349 Narapidana, karna sebagian besar para narapidana di Lapas Pemuda itu adalah kasus Narkoba, sehingga kami berkolaborasi dengan BNN dan stakeholder lainnya untuk melaksanakan rehabilitasi,” tegas Kalapas.
Usai memaparkan seluruh pembanguan Zona Integritas Lapas Pemuda Tangerang, Tim Penilai Internal yang diketuai oleh Nurshofia mengatakan bahwa Untuk paparan Harus lebih difokuskan, karna Maksimal 30 menit.
“Untuk vidio profile sudah bagus, tapi belum melihat komitmen seluruh jajaran Lapas Pemuda, hanya Kalapas nya saja. Tapi teman teman nya belum sepenuhnya ada di vidio profil itu, dan harus Menampilkan lebih rinci manajemen perubahan. Menyisipkan semua penghargaan yang sudah di raih kedalam vidio profil,” ungkapnya.
Lanjutnya, menurut TPI, Lapas Pemuda Tangerang sudah banyak meluncurkan inovasi-inovasi yang luar biasa.
“Aplikasi juga sudah bagus, sosial media sudah lengkap, dan harus aktif semua, artinya harus selalu mengupdate apapun bentuk kepentingan masyarakat. Khususnya dalam hal pemberian informasi,” tandasnya. (Dede/Pik)