KORANBANTEN.COM- Keberadaan Mega proyek Bendungan Karian yang merupakan salahsatu proyek strategis Nasional yang ada di Kabupaten Lebak mulai menunjukan fungsinya. Diantaranya adalah fungsi pengendalian banjir.
” Info terkait banjir dan keberadaan bendungan Karian memang banyak yang tidak tepat. Bahkan ada isu bendungan ini jebol dan bendungan ini penyebab banjir. Justru kalau tidak ada bendungan banjir yang terjadi sekarang akan lebih parah lagi, ini membuktikan bahwa keberadaan bendungan walau belum selesai pembangunannya sudah mampu mengendalikan banjir,” ungkap Safety Officer PT.Daelim Wika Waskita Karya, Mohamad Arifin, Selasa (22/12).
Dirinya mengambil contoh kejadian banjir bandang yang terjadi di awal tahun 2020.Banyak lumpur dan sampah kayu yang tertahan di bendungan tersebut, sehingga tidak terjadi banjir lebih parah di wilayah yang berada di hilir bendungan.
“Terkait peringatan bahaya banjir dan pengendaliannya di musim hujan seperti saat ini, kami sudah menempatkan petugas cheker di hulu sungai, tepatnya di daerah Muhara untuk memantau dan melaporkan keadaan debit air sungai setiap hari di hulu,” sebutnya.
Sedangkan untuk di bendungan sendiri, lanjut dia, juga ada kontrol ketinggian atau level air. Kalau sudah terlalu tinggi lebih dari 39 meter maka pihaknya akan segera berkordinasi dengan pihak desa untuk mengevakuasi warganya ke tempat yang lebih aman.
“Saat ini ketinggian air berada di level 31 meter, dan kita belum ada sistem buka tutup pintu air karena proses pembangunan bendungan ini baru 70 persen. Ditargetkan selesai 2 sampai 3 tahun lagi yang akan menggenangi wilayah seluas 1742 hektar. Jadi kita tidak terlalu mengkhawatirkan hujan yang turun disini, justru yang kita khawatirkan adalah ketika hujan turun terus di daerah hulu karena itu yang menyebabkan banjir disini. Namun semuanya sudah diantisipasi, apalagi sekarang bangunan Saddle Dam ( bendungan penunjang.red) juga sudah jadi,”bebernya.(Max)