KORANBANTEN.com – Bupati Irna Narulita mengakui bahwa minat baca warganya masih rendah. Kata dia, dari 1 juta jiwa, baru sepuluh persen atau sekira 100 ribu orang per hari yang melakukan rutinitas membaca. “Kami bersyukur jika ada kalangan masyarakat yang melakukan gerakan gemar membaca,” katanya usai acara Gerakan Pandeglang Membaca dari dan oleh Taman Baca Masyarakat (TMB) untuk Pandeglang Membaca di aula Pendopo Pandeglang, Rabu (12/10).
Irna bersyukur, masih ada kelompok masyarakat yang menyosialiasikan gerakan membaca. Namun, ia menilai upaya itu belum maksimal sebab tidak tersedia ruang publik. “Dengan demikian, fasilitas taman pintar yang kita miliki di setiap desa akan kita maksimalkan,” terangnya.
Irna berjanji, untuk meningkatkan semangat membaca, buku-buku dan pengelola di taman pintar akan terus ditingkatkan seperti dengan menggelar berbagai acara. “Kita juga akan agendakan hari wakaf buku. Selain itu, kita akan upayakan untuk perpusda (Kantor Perpusatakaan Arsip dan Dokumentasi/KPAD Kabupaten Pandeglang) untuk melakukan pengadaan buku agar bisa terfasilitasi di taman pintar,” katanya.
Sementara itu, Kepala KPAD Pandeglang Nuriah mengatakan, terkait dengan pengadaan buku di taman pintar, akan dibicarakan terlebih dahulu. “Soalnya, ini kan berkaitan dengan anggaran. Kalau di kita, anggarannya tidak ada untuk pengadaan buku taman pintar desa. Mungkin saja kalau desa juga menganggarkan pengadaan bukunya, kita tinggal memfasilitasi dan melakukan pembinaan saja. Tapi, memang perlu kami bicarakan telebih dahulu minimal dengan para sekretaris desa,” ungkapnya. @DF