Bupati Lebak Berharap ASN dan Birokrat Jadi Agen Perubahan

KORANBANTEN.COM-Kesadaran Birokrat dan ASN untuk melakukan suatu perubahan harus terus ditumbuhkan sehingga diharapkan mereka dapat berperan sebagai agen perubahan hal tersebut dikatakan Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya saat menjadi salah satu narasumber dalam Webinar Gerakan Nasional Revolusi Mental yang diselenggarakan oleh Perwakilan Kementerian Keuangan Provinsi Banten dalam rangkaian acara peringatan Hari Oeang Republik Indonesia (HORI) ke-74. Bertempat di Lebak Data Centre, Selasa (10/11) .

” Webinar ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran bagi para birokrat dan ASN untuk melakukan suatu perubahan sehingga diharapkan dapat berperan menjadi agen perubahan sebuah langkah ke depan, berpikir untuk maju dan lebih kreatif dalam melakukan sebuah hal yang dianggap penting dilakukan sebuah perubahan ke depannya ,” tuturnya.

Bacaan Lainnya

Dalam paparan Bupati yang telah menjabat 2 periode ini memperkenalkan secara singkat tentang wilayah Kab. Lebak serta menjelaskan 5 gerakan perubahan Indonesia yang sudah diterapkan di Kabupaten Lebak serta beberapa inovasi dalam pelaksaannya, diantaranya Inovasi Lebak Melayani; aplikasi layanan on line kartu kuning/pencari kerja, modul rawat jalan RSUD Dr. Adjudarmo (sistem informasi manajemen rumah sakit/ SIM-RS), Inovasi Lebak Bersih; Klinik Konsultasi Dana Desa dan Aplikasi Sistem Informasi Keselamatan Lalu Lintas, Inovasi Lebak Mandiri; Mantri Tani Desa (MTD, Pakan Alternatif Hemat (PAHE), Inovasi Lebak Tertib; Asal Ketik Arsip Nampak (Atikan) yang bertujuan untuk mempermudah pengelolaan kearsipan, dan Inovasi Lebak Bersatu; Program Jamilah (Jemput, Antar, Ibu Hamil dan Melahirkan) yang membantu dan memfasilitasi ibu hamil bermasalah.

“Transformasi digital pada berbagai sektor bukan lagi sebuah pilihan, tapi sudah menjadi keniscayaan dan keharusan, jadikan teknologi sebagai nafas dari perubahan” ujarnya

Pada kesempatan yang sama, Nuning Sri Rejeki Wulandari Kepala Perwakilan Kemenkeu Provinsi Banten mengatakan revolusi mental merupakan sebuah sikap untuk memperbaiki pola pikir dan cara bertindak dalam kehidupan bersama sebagai masyarakat Indonesia.

“Revolusi mental mengacu pada nilai nilai integritas, etos kerja, dan gotong royong untuk membangun budaya bangsa yang bermartabat, modern, maju, makmur dan sejahtera berdasarkan Pancasila” terangnya.

Menurutnya melanjutkan revolusi mental adalah gerakan nasional untuk mengubah cara pandang, pola pikir, sikap-sikap, nilai-nilai, dan perilaku bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian. Dengan kata lain, lanjut dia revolusi mental adalah gerakan hidup baru bangsa Indonesia.

Selain Bupati Lebak kegiatan juga diisi oleh beberapa narasumber lainnya seperti, Dini Kusumawati Kepala Biro Ortala Setjen Kemenkeu dan Nyoman Shuida Deputi Bid. Koordinasi GNRM, Menko PMK.(Amd)

Pos terkait