KORANBANTEN.com – Pihak pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang meminta agar para buruh dan pengusaha bisa saling bersinergi untuk membangun perekonomian. Hal itu dikarenakan saat ini kondisi perekonomian terutama sektor industri di Kabupaten Serang sedang mengalami penurunan dan belum bergerak naik. Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah mengatakan, pihaknya baru saja menerima pihak Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Serang beberapa waktu lalu. Pertemuan tersebut terungkap bahwa perekonomian di Kabupaten Serang saat ini memang sedang menurun. Oleh karenanya, hal tersebut perlu menjadi pertimbangan para buruh dalam kaitannya usulan upah minimum kabupaten/kota (UMK), terlebih saat ini juga sudah ada beberapa buruh yang dirumahkan. ”Apa iya kawan-kawan lain yang masih bekerja menuntut untuk menaikkan (upah), yang dianggap pihak perusahaan itu juga tidak mampu,” ujar Tatu kepada wartawan, Sabtu (5/11/2016).
Tatu mengatakan, saat ini kapasitas produksi beberapa perusahaan juga mulai terpangkas, dan itu mempengaruhi pendapatan perusahaan tersebut. Menurutnya, hal tersebut yang perlu disikapi dengan bijak oleh serikat buruh. ”Ada yang terpangkas sudah setengahnya, seperempatnya. Ini yang harus disikapi dengan bijak oleh kawan-kawan di serikat buruh,” ucapnya.
Jika nanti kondisi perusahaan tersebut sudah kembali sehat, pihaknya akan mencoba duduk bersama buruh dan pihak perusahaan tersebut. Sebab, intinya peran Pemkab Serang harus menjadi fasilitator dari kedua belah pihak, baik perusahaan maupun buruh. Dengan demikian, kedua pihak tidak akan ada yang merasa dirugikan. ”Kedua belah pihak jangan saling dirugikan dan insya Allah saya selaku bupati akan berupaya agar Pemda Serang berada di tengah,” tuturnya.
Sebab, lanjut Tatu, baik perusahaan maupun buruh, keduanya sama-sama merupakan masyarakat Kabupaten Serang, yang perlu diperhatikan. Dengan demikian, hendaknya kedua belah pihak bisa saling bersinergi. ”Harus sinergi dua-duanya,” katanya. Selain itu, pihaknya pun tidak ingin jika perusahaan atau industri yang ada di Kabupaten Serang pada akhirnya memilih hengkang. Hal itu dikarenakan tingginya upah buruh dan tidak nyamannya pihak perusahaan mempertahankan investasinya di Kabupaten Serang. ”Itu yang harus kita jaga, karena masih banyak anak-anak di Kabupaten Serang yang berharap ingin bisa bekerja dan Serang ini masih cukup tinggi tingkat penganggurannya dan itu harus diselesaikan oleh kita bersama-sama,” ujarnya. @DF