koranbanten.com-Pencapaian program GerakanBersama Rakyat, AtasiKawasanPadat, KumuhdanMiskin (GebrakPakumis) sudah dijalankanol Pemerintah Kabupaten Tangerang sejak 6 tahun lalu (2011) nampaknya belum membuat Bupati Tangerang A. Zaki Iskandar berpuas diri, meski ditingkat nasional program inisudah diganjar 2 kali penghargaan yaitu La Tofi AwarddanGovernment Award.
Dalam sambutannya pada pelaksanaan tasyakuran dan peresmian program ini yang dilaksanakan di Desa Karang Serang Kecamatan Sukadiri, Ahmad Zaki Iskandar mengisyaratkan perlunya upgrading program ini untuk tidak sekedar membenahi persoalan kualitas bangunan rumah tidak layakhuni beserta sarana sanitasinya saja, tetapi diharapkan program ini juga mampu menjangkau dimensi lain dalam pembangunan yaitu urusane konomi, pendidikan, serta kesehatan.
“Saya ingin menyampaikan kepada seluruh pelaku pembangunan yang ada bahwa penyelesaian persoalan kekumuhan kawasan tentunya tidak hanya sekedar urusan persoalanfisik saja. Tetapi di sisi lain kita pun harus memiliki konsepsi yang jelas dalam hal meningkatkan kapasitas pendapatan masyarakat berpenghasilan rendah serta kualitas sumber daya manusia yang tercermin dari derajat pendidikan dan derajat kesehatannya pun harus kita tingkatkan dan fikirkan bagaimana caranya”, demikian ungkapZaki.
Dalam konteks tersebut, Bupati Tangerang menginstruksikan kepada seluruh jajarannya khususnya kepada Bappeda selaku leading sector program ini untuk segera berkoordinasi dalam rangka mengintegrasikan program-program yang ada sehingga permasalahan kawasan kumuh dapat tuntas seluruhnya. “Yang kita harapkan adalah kualitas masyarakat yang saat ini tinggal di kawasan kurangsehat kedepan nyamampu bertransformasi dan memiliki daya saing, sehingga apa yang telah kita lalukan saat ini dengan membenahi infrastruktur kawasan tentunya belumlah cukup, demikian tambahnya.
Menyambut harapan Bupati tersebut, Didin Samsudin selaku Kepala Bappeda menyatakan siap untuk memformulasikan lebih lanjut bagaimana program Gebrak Pakumis ini akan didesain kedepannya.
“Tentunya kami sudah memikirkan apa yang menjadi keinginan Pak Bupati dan juga apa yang menjadi harapan masyarakat. Bisa saja kedepannya GebrakPakumis ini dari sisi menu programnya akan kita tambahkan kegiatan lain bukan sekedar bedah rumah dan bedah sanitasi tetapi juga dengan kegiatan lain yang bernilai ekonomis seperti vertical garden, KUKM, KUBE atau kegiatan lain di bidang pendidikan dan kesehatan yang nantinya akan kita diskusikan terlebih dahulu dengan Dinas terkait,” ungkapnya.
Di tahun 2017 ini mudah-mudahan pilot project GebrakPakumis-Plus akan dapat kita lalukan dibeberapa kawasan sehingga harapan tersebut bias terpenuhi, kembali Didin menambahkan.
Untuk menjadi catatan, bahwa program GebrakPakumis yang dilaksanakan pada tahun 2016 yang lalu telah dilaksanakan oleh Pemkab Tangerangdi 33 kawasan yang terdapat di 27 Desadan 15 Kecamatan dengan total jumlah rumah tidak layak huni yang ditingkatkan kualitasnya sebanyak 1.071 unit yang disertai dengan pembangunan sarana individual toilet dan menyerap anggaran Pemerintah Daerah sebesar 14 milyar.(*)