KORANBANTEN.COM – Dalam pencegahan Stunting membutuhkan peran semua pihak. Untuk itu, Tanoto Fondation menggelar lokakarya di salah satu hotel di Pandeglang, Rabu-Kamis (7-8/4/2021) lalu.
Pada tahun 2018 Kabupaten Pandeglang ditetapkan menjadi lokus intervensi stunting. Soalnya, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pandeglang mencatat sejak tahun 2018 terdapat 8.715 anak menderita stunting, pada tahun 2019 menurun menjadi 5.613, sedangkan tahun 2020 angka stunting menjadi 6.196. Angka itu tersebar di 35 Kecamatan yang ada di Pandeglang
Distrik Opicer Tanoto Fondation Yayasan cipta Maksudi mengatakan, kegiatan tersebut sebagai
pendalaman strategi komunikasi perubahan perilaku pencegahan stunting.
“Kegiatan ini bertujuan menyusun rencana Pendalaman strategi Komunikasi Perubahan Prilaku (KPP) dalam pencegahan stunting melalui lokakarya Yang disepakatj oleh tim pokja Lintas sektor,” kata Maksudi, Ahad (11/4/2021).
Menurut Maksudi, yang akrab di sapa Amek ini mengatakan, kegiatan tersebut untuk memastikan komitment seluruh anggota pokja percepatan pencegahan stunting dalam rencana aksi Komunikasi Antar Peribadi (KAP) di desa dengan lokus prioritas di kabupaten pandeglang dengan tujuan adanya komitmen bersama dalam menyelesaikan stunting.
“Dalam penyusunan rencana aksi kami yayasan cipta menggunakan pendekatan comunikasi SMART Tools (Spesific Measurable Attainable Relevan dan Time Bound) dengan tujuan agar lebih terukur dan tepat waktu, lokakarya ini menjadi langkah awal kami dalam kegiatan KPP nanti kami akan banyak berdiskusi dengan tim pokja stunting dalam sesi pendampingan,” tuturnya.
Sementara itu Asda 1 Setda Pemkab Pandeglang Ramadani mengatakan, komiten pemkab pandeglang untuk terus berupaya mengoptimalkan program-program walaupun dengan anggaran terbatas.
“Tim Pokja percepatan stunting Yang dapat memberikan sosialisasi dan edukasi tidak hanya Dinas kesehatan, untuk pencegahan stunting bisa juga Dinas Ketahanan Pangan Lewat KWT, cara membuat menu yang sehat dengan Gizi yang cukup dan perlu juga dibuatkan siklus menu untuk keluarga tim pokja stunting mempunyai PR Yang sama yaitu menyusun rencana aksi bersama dan sinergi program untuk percepatan penurunan stunting,” katanya.
Kabid Kesos Bappeda Kabupaten Pandeglang sebagai Wakil ketua tim pokja Percepatan stunting Bambang Suyanto mengatakan, kegiatan 2020 yang sudah dilakukan dalam upaya percepatan penurunan stunting, Rembug stunting, rapat penguatan dana desa, optimalisasi pamsimas, orientarsi tata laksana Gizi buruk, sanitasi total berbasis masyarakat.
“Kami terus berupaya penurunan percepatan stunting, adapun tatatangan yang ada Saat ini kordinasi tim pokja Perlu di optimalkan dengan dana pandemik covid 19, anggaran mengalani refocusing dan implementasi program Yang sudah direncanakan tidak dapat dilaksanakan dengan baik seperti penurunan jumlah kunjungan ke layanan kesehatan dan yang paling terdampak adalah layanan posyandu,” ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pandeglang sekretaris tim pokja Stunting Raden Dewi Setiani mengatakan, analisis strategi komunikasi perubahan prilaku pencegahan stunting di kabupaten Pandeglang sudah ada sejak 2019 namun dalam implementasi perlu sinergitas yang komperhensif dari tim pokja sesuai dengan Keputusan Bupati tim koordinasi percepatan stunting agar penurunan stunting dan target dapat terealisasi.
“Dalam pengentasan stunting ini, perlu memberikan pemehaman kepada masyarakat bahwa stunting itu penting dan itu bukan hanya tanggung jawab Dinkes saja melainkan tanggung jawab kita semua,” tuturnya.(Iman Fathurohman)