KORANBANTEN.COM-Sejumlah masyarakat pengguna jalan mengeluhkan langganan banjir di jalan TB Hasan tepatnya di Kampung Cimesir, Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung. Pasalnya, banjir yang tingginya mencapai 70 sampai dengan 80 meter tersebut mengganggu aktivitas dan warga. Bahkan, banyak kendaraan roda dua dan empat yang terjebak banjir hingga kendaraan mereka mogok.
Asep Komar warga Sekitar mengatakan, banjir di Cimesir ini sudah terjadi sejak lama dan setiap hujan turun. Hal tersebut akibat sedimentasi dari pembangunan perumahan Rangkas baru dan penutupan saluran air oleh pesantren dan pemilik sawah di jalur air.
“Aktivitas kami tentu terganggu dengan banjir ini, karena setiap hujan turun pasti banjir,” kata Asep Komar, kepada wartawan, Senin(19/4).
Asep berharap, agar dinas terkait segera melakukan langkah normalisasi agar kondisi saluran air di jalan tersebut kembali difungsikan sebagai mana mestinya.
“Iya kewenangannya ada di Dinas PUPR, jadi kami berharap agar dinas PU turun ke lapangan untuk mempungsikan kembali saluran air yang sekarang ditutup,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Lebak, Soleh Hamdan mengaku, dirinya banyak menerima aduan termasuk dari media terkait banjir di jalan TB Hasan Cimesir. Dia membenarkan, ada saluran air yang mestinya menampung debit air jika hujan turun. Namun, karena saluran air di tutup karena pembangunan perumahan dan lainnya. Sehingga banjir di jalan terebut kini semakin parah.
“Dulu tidak separah sekarang, karena hanya banjir lewat saja, tapi sekarang genangan airnya cukup tinggi dan cukup lama,” tuturnya.
Untuk itu, kata Hamdan, pihaknya akan melakukan pendekatan terlebih dahulu dengan pengurus pesantren, pengembang perum Rangkas baru dan pemilik sawah sekitar guna bermusyawarah.
“Iya kita lakukan pendekatan terlebih dulu dengan beberapa pihak, mencari jalan keluar agar kedepan tidak terjadi lagi banjir di Cimesir,” Papar Hamdan.(kew)