KORANBANTEN.COM – Muhammad Ghazi Hasan, Direktur Eksekutif Gaido Foundation mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas terselenggaranya kegiatan Bazaar dan Festival Ramadhan 1442 H “Ramadhan Tiba Ekonomi UKM Bangkit” yang diinisiasi oleh Gaido Foundation dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten serta seluruh asosiasi, lembaga keuangan, dinas-dinas, perusahaan dan ormas yang mendukung suksesnya kegiatan ini.
“Alhamdulilah di hari ke-10, Rabu, 28 April 2021, kami mengadakan dialog bertemakan “Sertifikasi Halal dalam Menunjang Percepatan Usaha” dengan menghadirkan pembicara dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten dan Cahyo Hendro Atmoko dari Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Banten dan ditutup dengan Tausiah Ramadhan dari Ust. Kholid Ma’mun dari Bidang Dakwah Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Banten,” ungkap Ghazi.
Cahyo menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Gaido Foundation atas komitmen memajukan ekonomi UKM Banten di tengah lemahnya ekonomi akibat dampak dari pandemi Covid-19.
“Kami punya harapan besar hasil dari dialog hari ini ada program pemerintah daerah baik kabupaten dan kota atau provinsi Banten untuk memfasilitasi biaya sertifikasi halal sehingga para pengusaha pribumi mampu bersaing mengurus sertifikasi halal. Sejak adanya Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) menjadi wajib hukumnya bagi para pengusaha UKM atau besar untuk memiliki sertifikasi halal dalam usahanya,” ujar Cahyo.
Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan regulasi yang dikeluarkan pemerintah pusat melalui Undang-undang (UU) Cipta Kerja dan UU nomor 33 tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal (JPH) yang mengharuskan semua pelaku usaha memiliki sertifikat halal.
Kewajiban untuk memenuhi hal tersebut, dirasa butuh kehadiran negara baik berupa pendampingan maupun subsidi anggaran, sehingga tidak semata dibebankan kepada para pelaku UKM karena untuk memperolah izin dan memenuhi kualifikasi sampai terbit sertifikat halal itu bukan hal yang mudah untuk UKM ditambah kondisi ekonomi sulit akibat pandemi.
“UKM ini, masih bisa bertahan saja sudah bagus. Saya punya harapan, semoga Gaido Foundation mampu menjembatani persoalan ini karena Gaido memiliki jaringan yang kuat baik di Banten maupun di pusat,” tegas Cahyo.
Sementara Ustad Kholid Ma’mun menyampaikan bahwa seluk belum halal dan haramnya sesuatu sebenarnya sangat mudah dirujuk kebenarannya, utamanya kepada otoritas terkait, sehingga tinggal bagaimana mensosialisasikannya saja.
Hasan Gaido, bertindak sebagai pemandu acara, yang juga menjabat sebagai Bendahara Komite Ekspor Produk Halal Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) menyampaikan bahwa halal dan haram sebuah bisnis bukan hanya dari sudut pandangan agama tapi juga dari sudut ekonomi dan service.
“Halalan toyyiban mubarokan menjadi satu kesatuan yang baik buat umat manusia di seluruh dunia tanpa mengenal agama dan budaya,” tegas Hasan Gaido.
Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia adalah target market yang sangat potensial secara bisnis, maka sudah sebaiknya konsep kolaborasi ABG Cantik (Akademisi, Bisnis, Government dan Community) dijalankan sebaik-baiknya oleh pengusaha pribumi di bawah HIPPI untuk mampu berdiri mengambil peluang beser di hadapan mata.
Ghazi berharap kegiatan ini mampu menjadi solusi bangkitnya ekonomi UKM di tengah pandemi Covid-19 dan program ini bisa masuk di kalender event pemerintah Banten di tahun-tahun berikutnya.
“Semoga pertumbuhan Banten menjadi nomor satu di bidang ekonomi dan keuangan syariah dan halal value chain. Ayo kita semangat untuk berkomunikasi, koordinasi dan berkolaborasi dan sinergi membangkitkan ekonomi Banten dan kegiatan ini merupakan jawaban kami mengabdi untuk negeri berkhidmat untuk umat,” tegas Ghazi.(**)