Tiga tokoh ulama di Provinsi Banten akan tampil dalam acara “Dialog Kerukunan Internal Umat Beragama”, di Hotel Wisata Baru, Kota Serang, Rabu (17/09/25). “Acara ini dilaksanakan pada Bidang Penais Zakat & Wakaf, Kanwil Kemenag Provinsi Banten, “ kata Kepala Bidang Penais, Zakat, dan Wakaf, H. Badrusalam, S.Ag, di ruang kerjanya, Selasa (16/09/25).
Ketiga ulama yang akan tampil dalam acara itu, Prof. Dr. H.E. Syibli Sarjaya, dengan tema “Ormas Islam : Peran Sosial Keagamaan dan Ekonomi”, Dr. K.H.A.M. Romli, dengan tema “Ormas Islam : Peran Dalam Menjaga Kerukunan & Moderasi Beragama”. dan Dr. K.H. A. Bazari Syam, M.S., M.Si., dengan tema “Ormas Islam : Peran Politik & Kenegaraan”.
Undangan yang akan hadir pada acara itu, sekitar 100 orang, terdiri dari utusan ormas Islam tingkat Provinsi Banten, utusan dari MUI Provinsi Banten, dan utusan dari Kanwil Kemenag RI Provinsi Banten. “Kami berharap, acara ini diwarnai pula dialog produktif untuk penguatan kerukunan internal umat Islam,” kata Kepala Bidang Penais, Zakat, dan Wakaf.
Umat Islam di Provinsi Banten khususnya, tak saja rukun di kalangan internal, tetapi juga hidup rukun dengan penganut agama lain, terutama diwadahi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang ada di delapan kabupaten/kota se-Provinsi Banten. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Banten, Dr. Amrullah, M.Si. selalu saja berbicara masalah kerukunan internal umat beragama Islam, juga tetapi juga kerukunan antarumat beragama, dalam setiap kunjungannya ke kabupaten/kota.
Kerukunan Umat Beragama di CMC
Model kerukunan umat beragama di Provinsi Banten, salah satunya, ada di Citra Maja City (CMC), sebuah permukiman mandiri dan modern, seluas sekitar 2.000 hektare, di Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak. Banyaknya pemeluk agama Kristen, Katolik, dan mayoritas pemeluk agama Islam memungkinkan adanya rumah ibadah masing-masing.
Menurut Analis Politik dan Perubahan Sosial, Dr. H. Didih M. Sudi, M.Sc., M.E.,” Citra Maja City sebagai kota baru bisa menjadi ruang eksperimen sosial. Ia dihuni oleh warga dari berbagai latar belakang, bukan hanya agama dan suku yang berbeda, tetapi juga kelas sosial, gaya hidup, dan aspirasi masa depan. Di sinilah potensi sekaligus tantangannya terletak”.
Kata Didih M. Sudi pula, mantan ketua Bawaslu Provinsi Banten ini, “Keberagaman di Maja (CMC) adalah realita. Mozaik ini harus bisa menjadi harmoni, bahkan sinergi. Keberhasilan di sini bisa menjadi model pembangunan serupa di masa depan dan di tempat lain. Kita saksikan!”.
Rumah Ibadah di Citra Maja City
Pemeluk agama Islam punya satu musala (Nurul Iman, lahan dibantu oleh Manajemen CMC) dan dua masjid (Al-Ikhlas dan Ar-Rahman, bantuan dari Manjemen CMC).
Meski pembangunan masjid Ar-Rahman belum sepenuhnya selesai, tetapi pemeluk agama Islam setempat mulai menggunakan masjid tersebut, ditandai dengan ibadah Jumat pertama (05/09/25). Khatib, Ketua MUI Provinsi Banten, Dr. K.H. Bazari Syam, M.S., M.Si. Imam salat Jumat, Ustaz Najmudin.
Gereja Bersama Citra Maja City pun sudah digunakan, mulai 13 September 2025 (Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh dan Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Relawan Injil). Keesokan harinya, Gereja Bersama CMC digunakan oleh 15 denominasi gereja lainnya, secara bergiliran.
Gereja Maris Rosa Mystica (Katolik) belum bisa digunakan karena masih dalam proses pembangunan. Gereja Katolik ini bersebelahan dengan Gereja Bersama Citra Maja City. “Masih terus dibangun,” kata Kepala Humas Pembangunan Gereja Maria Rosa Mystica, Toto Nurbertus Tri Sapto, S.H.
Silaturahmi Para Tokoh Umat Beragama
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Lebak dan Manajemen Citra Maja City mengumpulkan para tokoh umat beragama (Islam, Kristen, dan Katolik) dan para penyuluh umat beragama di Kecamatan Maja, di aula Citra Maja City, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak, akhir Juli 2025.
“Acara pertemuan terutama untuk perkenalan antartokoh umat beragama sebelum rumah ibadah masing-masing agama digunakan,” kata Ketua FKUB Kabupaten Lebak, Drs. H. Zubaedy Khaerudin. Kata Manajer Citra Maja City, Petrus Suendarso,“CMC, selain menyediakan rumah ibadah, juga menyediakan tempat pemakaman umum (TPU), khusus untuk penghuni Citra Maja City”. (Dean Al-Gamereau).