KORANBANTEN.COM-Tujuh pegawai rumah sakit umum daerah (RSUD) Adjidarmo dikabarkan diserahkan kepada pihak Kepolisian oleh pihak manajemen rumah sakit. Karena, ketujuh pegawai tersebut diduga telah melakukan pencobaan pencurian obat obatan dan alat kesehatan digudang farmasi.
Menurut sumber Wartawan dilingkungan RSUD Adjidarmo, ketujuh pegawai itu diserahkan kepada pihak berwajib dikarenakan kecurigaan manajemen terhadap kerap berkurangnya ketersediaan obat di RSUD. Sehingga, pihak rumah sakit berinisiatif untuk memasang kamera pengintai diseputaran gudang farmasi.
“Mereka terekam kamera pengintai sedang melakukan aktifitas yang mencurigakan disekitar kawasan gudang farmasi. Sehingga, semuanya diserahkan kepada pihak kepolisian,”kata sumber yang namanya enggan disebutkan, Minggu(16/5).
Masih kata sumber, ketujuh oknum pegawai yang diserahkan kepada pihak kepolisian merupakan tenaga honorer yang berasal dari petugas oksigen, sekuriti, petugas sanitasi, cleaning servis, petugas poter.
Direktur RSUD Adjidarmo, dr Anik, ketika hendak dikonfirmasi melalui sambungan telepon tidak mengangkat teleponya. Hanya saja, melalui aplikasi WhatsApp, dr Anik meminta agar wartawan mengutarakan maksudnya melalui pesan WA.
“Hapunten bapak nuju riweuh, lagi ada saudara. Tiasa WA dulu (Mohon maaf bapak, lagi sibuk ada saudara. Bisa WA dulu,”kata dr Anik.
Kasat reskirm Polres Lebak, Iptu Indik Rusmono membenarkan adanya kejadian tersebut, ia meminta agar wartawan bersabar terlebih dahulu. Nanti pihaknya akan segera merilis kejadian secara utuh dan menyeluruh. Saat ini, pihak kepolisian sedang fokus pengamanan ditempat tempat wisata.
“Iya, ada Kang, mohon bersabar ya? Nanti kita rilis kejadian secara utuh, saat ini kami sedang fokus ditempat wisata dulu,”kata Kasat Reskrim.(kew)