KORANBANTEN.COM – Diare adalah suatu kondisi dimana seseorang buang air besar yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (pada umumnya 3 kali atau lebih) perhari dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 14 hari.
Diare merupakan salah satu masalah kesehatan yang umum di Indonesia, terutama pada bayi dan anak-anak. Diare biasanya berlangsung tidak lebih dari 14 hari, namun, pada sebagian kasus, diare dapat berlanjut hingga lebih dari 14 hari.
Diare umumnya tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, jika tidak ditangani dengan tepat, diare yang tidak kunjung membaik atau malah memburuk dapat menyebabkan dehidrasi, gangguan elektrolit, hingga kerusakan ginjal.
Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokan dalam 6 golongan besar yaitu; infeksi (bakteri, Virus, atau investasi parasite), malabsorpsi, allergi, keracunan, immunodefisiensi dan lain-lain. Diare paling banyak disebabkan oleh infeksi dan keracunan.
Diare terdiri dari 2 jenis yaitu Diare Akut, diare yang berlangsung kurang dari 14 hari. Kedua diare persisten atau diare kronis, diare yang berlangsung lebih dari 14 hari.
Terapi pada anak yang diare diberikan berdasarkan derajat dehidrasi :
• Diare tanpa dehidrasi – rencana terapi A
• Diare Dehidrasi ringan / sedang – rencana terapi B
• Diare dehidrasi Berat- rencana terapi C
Pemberian oralit atau cairan rumah tangga seperti air tajin, kuah sayur, sari buah, air teh, air matang, dapat dijadikan sebagai pertolongan pertama untuk mencegah anak dehidrasi.
Pencegahan diare pada anak dapat dilakukan dengan
• Memberikan ASI ekslusif sekama 6 bulan dan teruskan sampai 2 tahun
• Memberikan makanan pendamping ASI sesuai umur anak
• Gunakan air bersih yang cukup, memberikan air minum yang sudah
direbus sampai mendidih.
• Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir terutama sebelum makan,
sesudah buang air besar, sesudah menceboki anak, sebelum menyiapkan
makanan dan sebelum menyusui.
• Buang air besar dan tinja anak dijamban
• Pemberian Imunisasi campak .
• Pemberian Imunisasi rotavirus.
(ADV)