KORANBANTEN.COM-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak memasang scan barcode diseluruh destinasi wisata yang ada di Lebak. Pemasangan scan barcode tersebut guna meminimalisir terjadinya penularan Covid 19 saat perayaan natal dan tahun baru 2022. Sehingga dengan keberadaan scan barcode itu, pengelola destinasi wisata bisa mengetahui berapa jumlah pengunjung dan hanya pengunjung yang telah divaksin yang diperbolehkan masuk ke tempat wisata.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak Imam Rismahayadi mengatakan, saat ini destinasi wisata diperbolehkan untuk dibuka. Namun demikian, jumlah pengunjung yang diperbolehkan hanya sekitar 50 persen dari daya tampung.
“Destinasi wisata di Lebak saat perayaan Natal dan tahun baru 2022 dibuka untuk umum. Namun, tetap saja, pengelola wisata harus menerapkan protokol kesehatan, serta hanya menampung pengunjung sekitar 50 persen dari daya tampung,”kata Imam kepada wartawan, Senin(13/12/2022).
Untuk itu kata Imam, guna mengetahui berapa jumlah pengunjung yang masuk kesetiap destinasi wisata. Alat scan barcode itulah bakal mendeteksi jumlah pengunjung, tidak sampai disitu, alat tersebut juga bisa mendeteksi mana saja pengunjung yang telah divaksin atau belum.
Imam juga mewanti wanti agar pengunjung tetap waspada ketika sedang liburan. Karena cuaca ekstrim belakangan ini kerap terjadi, sehingga untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan, pengelola destinasi wisata juga wajib memasang papan inpormasi dan tanda bahaya.
“Scan barcode itu bisa mendeteksi jumlah pengunjung, jadi jika pengunjung sudah 50 persen dari jumlah kapasitas, maka pegelola destinasi wisata harus melarang pengunjung lainnya masuk. Selain itu juga, pengunjung yang belum divaksi dapat terdeteksi,”ucap Imam.
Usep Suparno, Kepala Bidang Destinasi menambahkan, pihaknya kini sedang melaksanakan persiapan guna menghadapi membludaknya pengunjung ditempat tempat wisata yang ada di Kabupaten Lebak. Untuk itu, guna mencegah terjadinya penularan pada cluster wisata, pihaknya melalukan beberapa langkah dan upaya, diantaranya memasang Scan barcode, membuka posko posko didepan pintu masuk, serta melakukan koordinasi pengamanan dengan pihak kepolisian, TNI dan Kesehatan.
“Kita antisipasi kemungkinan kemungkinan yang terjadi, diantaranya memasang scan barcode, mendirikan posko dan melakuka koordinasi dengan TNI, Kepolisian dan tenaga medis,”Usep.(red)