Diserang Hama, Petani Pepaya California di Lebak Merugi

KORANBANTEN.COM-Sejumlah petani pepaya California di Kecamatan Warunggunung mengalami kerugian akibat tanaman mereka diserang hama yang belum diketahui jenisnya. Akibatnya, buah pepaya California yang seharusnya manis setelah matang, setelah diserang hama tidak ada rasanya.

Jaenudin, petani Pepaya di Kecamatan Warunggunung mengatakan, seharusnya, pekan ini dia sudah bisa memetik buah pepaya, karena secara jasad mata pertumbuhan tanaman dan buah pepaya normal, bahkan buahnya cukup lebat. Namun, setelah siap panen tanaman diserang hama dengan ciri-ciri daunnya yang berubah warna dan beberapa buah busuk.

Bacaan Lainnya

“Bahkan pepaya yang sudah matang tidak ada rasanya sama sekali alias hambar,” kata Jaenudin, kepada wartawan, Minggu(20/12).

Lanjut Jaenudin, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya membasmi hama dengan menyemprotkan beberapa bahan kimia sampai dengan bahan tradisional. Namun, hasilnya tetap sama.

“Upaya yang kita lakukan tidak membuahkan hasil, agar kerugian tidak terlalu besar, kemungkinan pepaya akan dijual untuk sayur bukan untuk konsumsi seperti biasanya,” tuturnya.

Yana, Petani lainya juga mengaku, lahan yang dimilikinya sekitar satu hektar, sudah beberapa kali panen. Namun, panen kali ini sepertinya gagal. Karena tanaman diserang hama yang membuat kualitas pepaya kurang baik busuk dan rasa manisnya hilang.

“Sampai saat ini belum ada petugas PPL datang ke kami, padahal kami sangat membutuhkan bantuan. Kami harap ada bantuan dari dinas terkait agar tanaman pepaya kami bisa kembali normal,” ujarnya.

Kepala Dinas Pertanian dan perkebunan Kabupaten Lebak, Rahmat Yuniar saat dihubungi menyatakan, pihaknya saat ini sedang mencari solusi untuk menghilangkan hama pepaya yang menyerang petani di Kecamatan Warunggunung.

“Kita bersama provinsi dengan tim penelitinya direncanakan besok (Senin-red) akan ke lokasi kebun pepaya untuk menganalisa jenis hamanya, mudah-mudahan ditemukan solusinya agar petani tidak merugi,” ucap Rahmat.(kew)

Pos terkait