koranbanten.com – Usai mengunjungi P4TKI Tangerang dan Lounge PMI yang berada di Area perkantoran Lantai 3, Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, UPT Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Serang – Banten mengakhiri kegiatan sosialisasi dengan berbincang bersama kepala BP2MI Pusat Benny Rhamdani.
Bertempat di ruang Rapat Pimpinan, kegiatan tersebut dihadiri kepala BP2MI Pusat Benny Rhamdani, Para Deputi, Pejabat Eselon II, para Kadis, Sekdis, Kabid maupun Kasi Disnaker Kota/Kabupaten se-Provinsi Banten. Rabu 24 November 2021.
Dalam paparannya, kepala BP2MI Pusat Benny Rhamdani mengucapkan selamat datang kepada rombongan Disnaker yang ada di Provinsi Banten.
Benny mengatakan bahwa pihaknya mempunyai satgas pemberangasan sikat sindikat, serta memiliki 9 program prioritas.
“Sejauh ini, kita Sudah 40 kali melakukan penggerebekan. Sampai saat ini, Jumlah pekerja kita 4,3 juta yang resmi. Dalam 1 tahun 8 bulan ini. Kita menangani kepulangan jenazah hingga ratusan,” ujarnya.
Sementara itu, Benny juga menambahkan bahwa untuk yang sakit itu akan di rujuk ke rumah sakit.
“Yang sakit kami biayai sampai sembuh total, ketika mereka pulang, kita biayai sepenuhnya,” tandasnya.
Masih kata Benny, di Banten ini masyarakat Banten yang jadi PMI sebanyak 36 ribu.
“Mudah-mudahan dalam pertemuan ini ada dorongan untuk pemerintah daerah Kota/Kabupaten ataupun Provinsi untuk menunjukan bentuk kepedulian terhadap PMI,” harapnya.
Dihadapan rombongan Disnaker Banten, Benny menyebutkan bahwa Modal PMI itu paling sedikit 22 juta. Ada juga yang di atas 40 juta.
“Ada biaya pelatihan, biaya paspor, biaya PCR, biaya Visa, bahkan dimasa pandemi ini ada biaya PCR dan lain semacamnya,” pungkasnya.
Benny menuturkan bahwa dulu kalo di Bandara Soetta, banyak PMI yang terlantar, akhirnya muncul para penjahat di bandara, para PMI di palak, di peras, dan lain sebagainya.
“Peluang kerja ke luar negeri sangat terbuka, oleh karena itu ini penting sekali kita melibatkan pemerintah daerah,” katanya. (Dede).