KORANBANTEN.COM-Dinas Penanaman Modal (DPM) Kabupaten Lebak mengklaim jika target Investasi tahun 2020 melebihi target. Pasalnya, dari target Rp1,07 Triliun, ternyata realisasinya mencapai Rp3,2 triliun, tentu saja jumlah tersebut meningkat 300 persen. Pesatnya kenaikan nilai investasi ke Lebak itu tentu sangat membanggakan, apalagi dimasa Pandemi Covid 19.
“Alhamdulillah nilai investasi yang ditargetkan sebesar Rp1,07 triliun pada tahun 2020 lalu dapat tercapai. Malah, melebihi target, karena nilai investasi yang masuk sebesar Rp3,2 triliun. Ini tentunya berkat kerja semua pihak dalam mempromosikan Lebak, ditambah adanya akses tol Serang- Panimbang yang sebentar lagi akan beroperasi juga ikut menambah minat investor untuk berinvestasi disini,”terang Kepala Dinas Penanaman Modal (DPM) Kabupaten Lebak, Yosef Muhammad Holis kepada Wartawan, Rabu(30/6).
Yosef mengatakan, pencapaian gemilang nilai investasi sebesar Rp3,2 triliun tersebut berdasarkan data dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Data tersebut diperoleh dari perusahaan yang menyampaikan laporan kegiatan penanaman modal pada triwulan l-IV tahun 2020 lalu secara online.
Kadis DPM Lebak mengatakan, pihaknya akan terus menjaga, mengawal, dan menjamin keamanan berinvestasi di Lebak, agar investor tidak lari ke daerah lain, serta berharap penyampaian Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) secara online dapat dilaporkan secara kontinyu oleh seluruh perusahaan yang ada di Kabupaten Lebak, sebagai acuan realisasi investasi lebih berkualitas.
”Kita berharap LKPM dapat dilaporkan secara kontinyu oleh investor sebagai acuan realisasi investasi,”cetusnya.
Pihaknya mengaku memiliki berbagai strategi dan inovasi untuk menarik minat investor untuk berinvestasi di Lebak, baik Penamaan Modal Asing (PMA) maupun Penamanan Modal Dalam Negeri (PMDN). Salah satunya memangkas birokrasi pelayanan perizinan dengan mengacu kepada Peraturan bupati Nomor 6 tahun 2019 tentang road map reformasi birokrasi pemerintah Kabupaten Lebak tahun 2019-2023.
Yosef melanjutkan, Kabupaten Lebak yang memiliki luas wilayah 3.426,56 Km² dengan populasi mencapai 1.305.430 Jiwa, terdiri dari 28 Kecamatan yang dibagi menjadi 340 desa dan 5 keluarahan, memiliki potensi ekonomi yang mencakup bidang pertanian, pertambangan, perkebunan, dan perikanan.
”Lebak ini memiliki potensi ekonomi yang menjanjkan. Apalagi sebentar lagi dibuka akses tol dari Jakarta langsung ke Rangkasbitung, nantinya akan menambah minat investor untuk berinvestasi,” tukasnya.
Ahmad Fadillah, salah satu pengamat kebijakan publik di Lebak mengaku mengapresiasi raihan prestasi dari Dinas Penanaman Modal (DPM) Kabupaten Lebak. Namun kata dia, prestasi yang diraih tersebut jangan sampai membuat Pemkab Lebak terlena, akan tetapi harus menjadi pemacu kinerja agar lebih baik.(fk)