TANGERANG — Dwi Ningsih sukses setelah menekuni bisnis makrame. Meski butuh waktu, usaha yang dirintis sejak 2018 itu kini sudah menghasilkan.
Dwi Ningsih tergolong sukses di usianya yang masih muda. Wanita berusia 39 ini menghasilkan produk-produk aksesoris dan home decor yang menarik dan memperindah hunian.
Makrame atau macrame adalah kerajinan tangan dari anyaman simpul dari kain atau tali. Karena sifatnya yang dekoratif, makrame dapat digunakan sebagai pajangan rumah atau dalam ukuran yang lebih kecil, sebagai aksesoris.
Sebagai salah satu pebisnis makrame, Dwi mengaku cukup lama menekuni kerajinan ini. Dia kemudian berhasil membuat berbagai produk-produk yang menarik seperti tirai, wall hanging, tas wanita, tempat tisu hingga gantungan pot.
“Untuk pembuatan makrame sebagian besar bahannya menggunakan benang katun dan sisanya menggunakan benang nilon dan rotan. Namun untuk pengerjaannya memiliki proses dengan teknik sendiri dari pola dan motif yang akan dibuat,” katanya.
Produk kerajinan makrame dengan brand ‘Sekey’ ini masuk dalam UMKM Kabupaten Tangerang dan menjadi binaan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (Diskum) Kabupaten Tangerang sejak pertengahan Tahun 2018.
“Pemasaran makrame untuk saat ini offline dan online, tetapi saat ini lebih banyak offline karena biasanya customer ingin melihat hasilnya terlebih dahulu. Customer kita sendiri ada anak muda dan ibu-ibu,” jelasnya, tangerangkab.go.id.
Dwi juga memberdayakan masyarakat sekitar, karena disini sering ada kendala kekurangan tenaga kerja jika pesanan banyak.
“Harga kerajinan yang kita jual bervariasi mulai dengan harga Rp10.000 – Rp750.000. Kemudian pembelian juga bisa di lakukan dengan sistem preorder,” ucapnya.
Dia berharap, produk ‘Sekey’ ini menjadi produk unggulan di Kabupaten Tangerang dan tetap bisa ikut berkontribusi dalam kesejahteraan masyarakat sekitar. (*/cr1)