KORANBANTEN.COM – Tingginya curah hujan sebagai dampak fenomena La Nina berakibat banjir di berbagai wilayah di Lebak Selatan, Kabupaten Lebak, Banten.
Hal ini diungkapkan Kepala Pelaksana Harian BPBD Provinsi Banten, Nana Suryana, menjelaskan, tingginya curah hujan sebagai dampak fenomena La Nina yang perlu diwaspadai oleh masyarakat Banten, termasuk Lebak Selatan.
“Sesuai prediksi BMKG bahwa akibat fenomena La Nina, maka frekuensi curah hujan akan bertambah sebesar 40 % dari musim hujan biasa, puncaknya di Banten diperkirakan Januari Februari 2021, mudah-mudah an tidak terjadi yang lebih parah lagi, tapi tetap masyarakat harus selalu waspada,” terangnya, saat dikonfirmasi melalui komunikasi WhatsApp, Minggu (06/12/2020).
Sementara itu, Mahmudin alias Mumu, Anggota BPBD Lebak, mengatakan, selain dari curah hujan yang tinggi, kondisi tanah di Lebak Selatan rawan longsor serta saluran air termasuk kali maupun irigasi tidak berjalan dengan baik.
“Sehingga, air pun tidak mengalir melalui saluran maupun kali dan akhirnya meluap dan membanjiri pesawahan maupun pemukiman warga, serta harus terus diingatkan agar masyarakat tidak membuang sampah sembarangan,” kata Mumu, yang juga merupakan Ketua Balawista Lebak.
Tentunya, lanjut Mumu, ini perlu menjadi bahan evaluasi bagi seluruh stakeholder ke depan untuk lebih memprioritaskan perbaikan perbaikan saluran air, “Agar kejadian ini tidak terulang kembali,” imbuh dia.
(Usep)