KORANBANTEN.COM – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Cilegon menerima 58 Taruna dan Taruni Politeknik Ilmu Pemasyarakatan (Poltekip). Dalam rangka memberikan wawasan dan pengetahuan tentang ilmu manajemen pemasyarakatan kepada generasi muda yang sedang menuntut ilmu di lembaga pendidikan tersebut, Rabu (01/11) pagi.
Kunjungan studi lapangan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperluas pemahaman dan pengetahuan para taruna dan taruni Poltekip tentang sistem pemasyarakatan di Indonesia. Dalam kunjungan tersebut, mereka diberikan kesempatan untuk melihat langsung bagaimana sebuah lembaga pemasyarakatan dijalankan, serta memahami prinsip-prinsip manajemen yang melibatkan tahanan dan petugas Lapas.
Para taruna dan taruni Poltekip diajak untuk mengikuti berbagai kegiatan selama kunjungan mereka ke Lapas Cilegon, termasuk diskusi, pemahaman tentang program rehabilitasi dan resosialisasi, serta berinteraksi dengan narapidana yang sedang menjalani masa hukuman. Hal ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang aspek-aspek manajemen pemasyarakatan.
Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Kelas IIA Cilegon, Yosafat Rizanto, mengatakan bahwa kunjungan studi lapangan semacam ini sangat penting dalam pendidikan para calon petugas pemasyarakatan. Kunjungan ini merupakan bukti nyata kolaborasi positif antara lembaga pendidikan dan lembaga pemasyarakatan, di mana kami dapat memberikan wawasan langsung kepada para taruna tentang bagaimana sebuah lembaga pemasyarakatan dijalankan.
“Kami senang bisa berbagi pengalaman dan pengetahuan tentang manajemen pemasyarakatan dengan para taruna dan taruni Poltekip. Dengan begitu, mereka dapat lebih siap dan terlatih saat nantinya mengabdi di lapangan,” ujarnya.
Sejalan dengan Kalapas, Kepala Seksi Bimbingan Narapidana/Anak Didik (Kasi Binadik), Moch. Yudha Triwangga, yang juga sebagai dosen pengampu mengatakan Kunjungan studi lapangan ini menjadi salah satu contoh kerja sama yang positif antara lembaga pendidikan dan lembaga pemasyarakatan, di mana pengetahuan dan pengalaman praktis dapat dipertukarkan untuk meningkatkan pemahaman dan kualifikasi para calon petugas pemasyarakatan.
“Kami berharap agar para taruna dan taruni dapat mengambil ilmu dan pengalaman yang mereka peroleh selama kunjungan ini untuk memperkaya pengetahuan mereka tentang manajemen pemasyarakatan. Semoga kunjungan ini akan menjadi langkah awal bagi mereka untuk berkembang menjadi profesional yang kompeten dan peduli terhadap tugas mereka di masa depan,” pungkasnya.
Semoga, dengan kunjungan semacam ini, para taruna dan taruni Poltekip dapat lebih siap dan berkualifikasi ketika mereka memasuki dunia pemasyarakatan yang kompleks dan berdampak besar pada masyarakat.(***)