KORANBANTEN.COM – Pengurus Harian Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Banten halal bihalal ke Ketua Umum Pengurus Besar Mathlaul Anwar (PB MA), Haji Embay Mulya Syarief, Rabu, (19/05) di kediamannya, Serang, Banten.
Turur hadir dalam rombongan FSPP, Ketua Dewan Pertimbangan, K.H. Sulaiman Ma’ruf yang juga sebagai pengasuh Ponpes Darul El Istiqomah, Ketua Presidium, K.H. Anang Azhari yang juga sebagai pengasuh Ponpes Al-Mizan, K.H. Samsul Ma’arif sebagai anggota Presedium dan Muhammad Hasan Gaido sebagai anggota Dewan Pertimbangan, serta K.H. A.M. Romly sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Banten.
Kiai Sulaiman Ma’ruf selaku Ketua Dewan Pertimbangan membuka percakapan dengan ungkapan terima kasih dan selamat hari raya Idul Fitri 1442 H.
“Di kesempatan yang berbahagia ini, kami ingin mengucapkan langsung selamat hari raya Idul Fitri 1442, mohon maaf lahir dan batin. Di samping itu juga selamat dan sukses atas terpilihnya Haji Embay sebagai Ketum PB MA, semoga di periode ini MA makin sukses, maju dan berkembang. Semoga FSPP dan PB MA ke depan bisa jalin sinergi dan kolaborasi dalam bidang pendidikan, sosial, keagamaan dan ekonomi,” ujar Kiai Sulaiman
Akhir-akhir ini santer kita dapatkan di linimasa berita tentang kasus penyelewengan danah hibah pesantren dan FSPP sebagai sarang radikalisme. Menanggapi hal tersebut, Kiai Sulaiman mengungkapkan bawah FSPP dalam menjalankan organisasinya sangatalah mendukung transparansi dan akuntabilitas. FSPP mendukung tindakan hukum kepada siapa pun yang terbukti bersalah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Dikesempatan baik ini, kami ingin menepis sangkaan dan tuduhan yang akhir-akhir ini ditujukan kalau FSPP sarang radikalisme, FSPP korupsi dana hibah. Pertama, kami yakin FSPP dan PB MA mempunyai kesamaan visi, ingin memajukan Banten khususnya di bidang pendidikan keagamaan dan dilandaskan prinsip ajaran Islam yang rahmatan lil alamin serta sejalan dengan ideologi negara kita, yaitu Pancasila, bukan berafiliasi dengan ideologi dan organisasi yang mengusung radikalisme, ekstrimisme, apalagi kekerasan dalam dakwah Islam. Saya tegaskan FSPP jauh dari seperti yang dituduhkan tersebut. Kedua, hingga saat ini kami menghormati proses hukum yang berlangsung, sebagaimana tertuang dalam pernyataan sikap bersama yang kami sampaikan 18 April lalu. Sangat disayangkan memang, upaya yang telah dibangun untuk memajukan pondok pesantren di Banten ini dan ketika mendapatkan perhatian pemerintah, akhirnya tercederai oleh tindakan immoral yang dilakukan oleh oknum yang mengatasnamakan pondok pesantren,” papar Kiai Sulaiman,
FSPP akan mendukung dan berkolaboarsi dengan PB MA karena FSPP merupakan rumah untuk semua pesantren di Banten, apapun organisasinya baik Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Mathlaul Anwar dan lain-lainnya.
Haji Embay selaku tuan rumah sangat senang atas kedatangan FSPP dalam rangka silaturahim di momen hari raya Idul Fitri ini.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih atas silaturahim ini dan atas dukungan kepada PB MA. Atas kejadian akhir-akhir ini sudah sepantasnya kita mengambil hikmah darinya dan penting untuk kita dapat mengawal jalannya pemerintahan. Namun mesti disadari dan ingat bahwa kiai bukan politisi, fokus kita ke depan adalah mendidik masyarakat dengan keilmuan dan keteladanan,” ungkap Haji Embay.
Haji Embay juga mengungkapkan bahwa dirinya adalah bagian dari FSPP dan akan selalu mendukung apapun dan siapapun yang visinya untuk memajuan Banten.
“Saya pun bagian dari FSPP. Masih ingat betul saya di awal pendirian, sebagain besar pengurus FSPP adalah para pendidik di MA. Jadi, saya mau tegaskan, kita tidak akan mudah diadu domba, oleh siapapun pihak yang bermaksud tidak baik. FSPP dan MA, mari berkolaborasi dan sinergi, kepada pemerintah kita akan kawal bersama,” tutup Haji Embay.
K.H. A.M. Romly, sebagai Ketua MUI Banten turut senang dan bahagia atas jalannya pertemuan ini.
“Alhamdulillah, para kiai Banten bisa silaturahim di momen Idul Fitri ini. Saya senang dan bangga. Bagi umat tentu ini adalah keteladan yang sangat baik. Saya juga ingin meminta kesediaan Haji Embay menjadi narasumber di kegiatan Pembinaan Kiai se-Provinsi Banten, pada 09 Juni 2021 nanti,” ujar Ketua MUI Banten ini.
Selanjutnya, K.H. Anang Azharie selaku Ketua Presidium FSPP, mengungkapkan syukur atas terjadinya silaturahim FSPP ke PB MA di momen idul fitri ini.
“Selamat Idul Fitri 1442 H. Mohon maaf lahir dan batin. Selamat dan sukses atas terpilihnya Haji Embay sebagai Ketua Umum MA. Saya mengagumi kedekatan Haji Embay dengan para ulama-ulama di Banten khususnya, sehingga kami sebagai Ketua Presedium FSPP memohon dukungan dan kerjasama serta saling koordinasi dalam membangun Banten yang lebih baik, khususnya di bidang pendidikan, ekonomi, sosial dan budaya,” tutur Kyai Anang.
Sebelum ditutup pertemuan ini, K.H. Samsul Maarif menyampaikan bahwa dirinya selain bertugas di FSPP, ia juga adalah abdi negara yang pernah mendapatkan penghargaan Satya Lencana dari Presiden RI, karena telah 32 tahun lebih mengabdi sebagai Aperatur Sipil Negara (ASN).
“Santer terdengar kabar, kalau saya terindikasi berafiliasi dengan organisasi terlarang seperti HTI dan FPI atau pun ideologi pengusung radikalisme dan ekstrimisme, tentu ini isu yang dihembuskan dari orang yang tidak bertanggung jawab. Saya memohon maaf dan menepis kabar tersebut, karena sepertiga abad umur saya telah saya abdikan untuk negara, sehingga diperkenankan mendapat penghargaan Satya Lencana dari Presiden RI. Di momen lebaran ini, mari saling maaf memaafkan dan saling awas mengawasi dari kabar yang akan memecah belah ulama dan umat di Banten. Mari bersama kolaborasi memajukan Banten,” urai Samsul Maarif.
Sebagai informasi FSPP juga telah melakukan halal bihalal kepada K.H. Ikwan Hadiyyin di Lebak pada 03 Syawal lalu dan berikutnya FSPP akan halal bihalal ke rumah dinas Gubernur Banten, Kapolda Banten, Kajati Banten, Danrem Banten dan tokoh serta ulama Banten lainnya karena sebagainama namanya, FSPP adalah forum silaturahim.
Sebelum berakhirnya pertemuan tersebut, K.H. A.M. Romly menutup dengan Doa untuk kemajuan dan kemaslahatan umat khususnya di Banten, serta tidak lupa mendoakan saudara-saudara muslim yang memperjuangkan kemerdekaan di Palestina.
Sekilas tentang FSPP Banten
FSPP digagas dari pertemuan rutin 8 pimpinan pondok pesantren di Serang Raya yang terinspirasi Forum Komunikasi Pondok Pesantren Modern (FKPPM) Kabupaten Lebak.
Seiring perkembangan waktu, tahun 2002 wilayah kerja FSPP diperluas meliputi 6 Kabupaten/Kota di seluruh wilayah Provinsi Banten. Keanggotaan bersifat terbuka untuk seluruh pondok pesantren, baik modern maupun salafiyah. Sejak awal FSPP bersifat independen dan menjunjung tinggi kemandirian.
FSPP adalah organisasi yang menghimpun ribuan pesantren di Banten dengan berbagai modelnya (salaf, kholaf dan modern) mempunyai misi menjalin silaturrahim antar pesantren di seluruh pelosok provinsi banten dengan basic saling membantu dan kemandirian
Dari berdirinya sejak tahun 2002 hingga saat ini tahun 2021 FSPP terus mengalami perkembangan dan kemajuan pesat. Di tahun awal berdirinya FSPP hanya beranggotakan 1.500 an pesantren dan tercatat hingga tahun 2021 ini lebih dari 4000 pesantren bergabung dalam organisasi pesantren ini, dengan misi utama dan mulia yaitu menjalin silaturrahim sinergiras antar pesantren se-Banten.
FSPP selalu terbuka untuk berkolaborasi dengan Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan stakeholder’ lainnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan kesejahteraan umat dengan mengutamakan silaturahim dan pemberdayaan.
Saat ini Pondok pesantren telah memiliki undang-undang pesantren yang disahkan oleh DPR RI pada 24 september 2019 yang dihadiri oleh Menteri Agama saat itu Lukman Hakim Saifuddin. Lahirnya Undang-Undang tersebut tidak lepas dari para kiai pengurus dan anggota FSPP.
Sekarang kita pun bangga dan syukur setiap 22 Oktober adalah menjadi Hari Santri Nasional dan dengan tagline “Santri Sehat Indonesia Kuat.(red).