KORANBANTEN.COM – Badan Koordinasi Pembentukan Kabupaten Cilangkahan (Bakor PKC) menggelar acara halal bihalal dengan tema “Meretas Jalan Panjang Perjuangan DOB Cilangkahan” berlokasi di Aula Vila Kuning, tepatnya di wilayah Desa Ciparahu, Kecamatan Cihara, Kabupaten Lebak, Banten. Minggu, (23/05/2021).
Dalam kegiatan itu, nampak hadir jajaran pengurus Bakor PKC, Ormas, LSM, Aktivis, para tokoh dan para jurnalis dari berbagai media.
H. Eri Juhaeri, Ketua Bakor PKC, menuturkan, Kita melaksanakan halal bihalal sesuai dengan kaidah agama, setelah kita sebulan berpuasa maka kita halal bihalal, “Sekaligus kita jadikan momen ini untuk meningkatkan soliditas jangan sampai ada perpecahan, ada patah semangat dan lainnya,” katanya, usai kegiatan, saat konferensi pers bersama para awak media.
Dalam sambutan yang tadi sampaikan, lanjut H. Eri, bahwa ada masyarakat yang mempertanyakan apa itu Bakor, “Artinya, kita ini secara administrasi sesuai dengan hasil kajian 2007 sangat memenuhi persyaratan, akan tetapi secara administrasi juga kan harus ada updating data,” terangnya.
Lebih lanjut H. Eri, menuturkan, Dan insya Allah sudah dalam paparan bahwa ada ‘Political Will’ dari pemerintah moratorium ini akan dicabut dan akan lahir aturan perundangan undangan yang baru, “Hanya sayangnya hingga sekarang belum di ketuk palu, akan tetapi kita tetap harus pro aktif, Karena pergerakan disamping pemenuhan administrasi sesuai perundang undangan tapi kan pergerakan ini juga bersifat politis, kalau Bakor sudah masuk di 22 daerah yang akan dimekarkan, dengan tertundanya ini dengan permainan politik kan bisa saja mundur lagi, tertunda lagi,” tuturnya.
Pada kesempatan itu, pihaknya meminta dukungan dan mengajak kepada semua pihak dan akan melakukan silaturahmi kepada para tokoh, alim ulama, serta kaolotan, dan di Bakor ini juga banyak kelompok milenial. Pihaknya akan roadshow dan akan mencoba melakukan pendekatan dialog kepada pemerintah pusat, nah ini tidak bisa dilakukan oleh Bakor semata kita perlu mitra mitra diantaranya anggota DPR RI dan lainnya.
“Saya ingin kelompok Bakor milenial ini jangan sampai mendapat informasi yang salah, makanya saya ingin merangkul kelompok milenial. Jangan mempertanyakan ‘Saya ini bukan pengurus’, Bakor ini milik semua termasuk kaum milenial,” jelas H. Eri.
Tak hanya itu, Ketua Bakor PKC ini pun menegaskan, tidak ada kepentingan lain di Bakor, “Insya Allah dan demi Allah tidak membawa kepentingan pribadi, murni membawa kepentingan masyarakat. Walaupun sering saya dengar Bakor ini elitis atau muncul disaat pilkada tapi emang Bakor ini bersentuhan dengan politik,” tegasnya.
Pemerintah dari mulai bupati sampai gubernur sudah ril mendukung, kata H Eri,
Gubernur WH waktu itu di komisi 2 tempat kita berkonsultasi termasuk sekarang, “Kemarin saya mendapat salam (pesan) dari gubernur melalui prof Soleh yang menyampaikan undangan kegiatan ini, kata gubernur Saya mendukung Bakor karena suasana covid-19 saya tidak bisa hadir, ini sebuah bukti bahwa gubernur mendukung,” ungkapnya.
Jadi, lanjut H. Eri, perjuangan bakor punya semangat, punya tekad, punya solidaritas, “satu titik kelemahan Bakor yaitu tidak punya uang, Kelemahan dari sisi ekonomi,” tandasnya.
Sementara itu, Prof. Soleh Hidayat, Dewan Pakar Bakor PKC, mengungkapkan, betapapun sulitnya perjuangan yang kita hadapi, mari kita bangun kebersamaan dan solidaritas kita. Perbedaan pendapat boleh, tapi kita tetap bersatu kepentingan bersama terwujudnya kabupaten Cilangkahan.
“Kita semua orang mendambakan kesejahteraan di selatan ini, jangan sampai negerimu kaya rakyatmu miskin. Kita memiliki daerah yang mempunya harapan, berbagai masyarakat yang hadir disini ini menjadi kekuatan kebersamaan dan kekuatan kita semua,” kata Prof. Soleh.
(Usep).