KORANBANTEN.COM – Diwali atau Dipavali (sering dituliskan sebagai Deepavali). Diwali diambil dari bahasa sanskerta yang berarti rangkaian lampu.
Diwali merupakan perayaan menyambut musim gugur di kalangan umat Hindu India di seluruh dunia dan dikenal juga sebagai Festival Cahaya.
Festival Cahaya ini melambangkan kemenangan menuju terang, keluar dari masa kegelapan atau kejahatan. Juga sering merupakan lambang masa penuh pengetahuan dan meninggalkan kebodohan.
Pada perayaan ini, rumah, toko, kantor, atau kuil lainnya mengadakan pertemuan lampu dan juga bunga. Biasanya, perayaan Diwali dilakukan selama lima hari dan dengan puncaknya pada hari ketiga, Amavasya, yaitu hari tergelap yang disebut sebagai bulan Kartika. Biasanya, sebelum Diwali, Peringatan Navaratri juga diperingati, Pada minggu (27/10/2019) malam.
GS Ashok kumar, ketua Harian PHRI yang merupakan warga keturunan india ini, tidak mau ketinggalan dalam memperingati Diwali. Pada pagi hari, ia bersama keluarga berkumpul dan merayakannya dalam kesederhanaan namun penuh kehidmatan. Dan pada malam harinya, Ia ditemani Firdaus Pimpinan Jurnalis Boarding School (JBS) dan Edi Muhdi Zein, wakil ketua kafin Cilegon di Cafe dan Restoran Bundaran Perumnas Cilegon.
Pada kesempatan tersebut, GS. Ashok Kumar menghaturkan terimakasih pada Firdaus, ikut menyertainya dalam merayakan Deepavali.
Lebih lanjut, pada perayaan ini, saling berbagi kebahagiaan kepada sesama.
Sekilas kita melongok Hari Raya diwali. Untuk menyiapkan Diwali, pada umumnya rumah dan kantor dibersihkan, disetujui dan juga berhak dekorasi.
Pada puncaknya, masyarakat Hindu yang menerima Diwali akan mengenakan baju terbaiknya dan menghiasi tempat-tempat penting seperti rumah, kantor dan kuil atau tempat lilin dan lampu.
Selanjutnya, doa dipanjatkan kepada Dewa Laksmi, yaitu Dewa kekayaan dan kemakmuran.
Pada saat Diwali, budaya saling memberikan hadiah juga dilakukan sambil mengucap “Happy Diwali”.
Meskipun demikian, Diwali dirayakan oleh umat Hindu India, namun pada akhirnya Diwali menjadi perbincangan global. (Madsari)