KORANBANTEN.COM – Gubernur Banten, Wahidin Halim (WH) menghadiri Halal bi Halal DPW Ikatan Petani dan Nelayan (INTANI) Provinsi Banten, pada Selasa siang, (08/06) di Ruang Serba Guna Sitandu, Kota Serang, Banten.
Dalam sambutannya, WH mengaku bersyukur dan bangga atas kegiatan Halal bi Halal INTANI Provinsi Banten yang dibarengi dengan diskusi membahas tentang “Membina Petani dan Nelayan untuk Ketahanan Pangan dan Bernilai Ekspor”
“Saya bersyukur dan bangga, bahwa yang hadir di sini ada tokoh Banten, kyai, profesional, akademisi, bisa hadir dan duduk bersama turut memberi sumbangsih pemikiran dan tindakan untuk petani dan nelayan di Banten. Saya sebagai Gubernur berterima kasih, semoga kebaikan ini berbalas tidak hanya untuk pribadi yang hadir, namun juga untuk Banten tercinta. Semoga Banten aman dan damai, masyarakatnya sejahtera dengan iman dan taqwa.” kata WH disambut tepuk tangan hadirin dengan menerapkan protokol kesehatan Covid 19 secara ketat.
Guntur Subagja, Ketua Umum INTANI turut menyampaikan bahwa Banten sebagai wilayah penyangga Ibu Kota DKI Jakarta bisa mengembangkan sektor pertanian. Beberapa yang cocok di Provinsi Banten itu, di antaranya padi, jagung, dan buah-buahan. Potensinya sangat bagus, tinggal bagaimana milenial dan peran pemerintah diperlukan.
Apalagi di Banten, sudah ada BUMD Agrobisnis yang digagas Gubernur Banten, Wahidin Halim tersebut untuk bisa menjadi penggerak sektor pertanian di Banten dengan pendekatan baru. Salah satunya, kata dia, dengan menggandeng pondok pesantren berbasis pertanian.
“Mengembangkan pertanian berbasis pesantren ini memiliki multiefek ekonomi. Pesantren di Banten itu kan banyak, kalau ini saja didorong ke sektor pertanian dampaknya luar biasa. Bisa mendongkrak produksi pertanian tentunya, juga membantu pesantren dan keberlangsung pesantren dengan hasil produksinya tadi,” ujarnya.
Berdasar penelurusan kami, Provinsi Banten merupakan salah satu provinsi penghasil beras dengan total luas lahan sawah sebesar 204.335 hektare (ha). Berdasarkan hasil penghitungan Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan metode kerangka sampel area (KSA), Provinsi Banten menduduki posisi ke-10 sebagai provinsi penghasil beras tertinggi nasional di tahun 2019 dengan produksi beras sebesar 843.000 ton.
Berdasarkan data neraca ketersediaan dan kebutuhan beras periode bulan Januari – Desember 2020, sampai dengan akhir tahun 2020 ketersediaan beras di Provinsi Banten surplus sebesar 105.314 ton. Provinsi Banten mampu memasok beras ke DKI Jakarta sebesar 15.518 ton per bulan selama bulan Juli-Desember 2020, dengan tetap menjaga cadangan persediaan untuk konsumsi.
Terlihat hadir dalam halal bi halal ini, Guntur Subagja M., Ketua Umum INTANI, K.H. Sulaiman Effendi, Ketua DPW INTANI Provinsi Banten, Ir. H. Agus M. Tauchid SM.Si, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Muhammad Hasan Gaido, Bendahara Komite Ekspor Halal DPP Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), Dr. H. Agus Syabarrudin M.Si, Direktur Utama Bank Banten, Laksma TNI AL (Purn) Dr. Ir H. Eden Gunawan, M.M,I.PM, AER., Sekretaris Umum Perkumpulan Urang Banten (PUB), Ashok Kumar, Ketua PHRI Banten, Ir. H Ajat Sudrajat, Ketua IPSI Banten, Yang’to, S.H. M.H, Ketua Umum Perkumpulan Seni Budaya (PSB) Banten, Nana Sujana, Waketum Bidang Pariwisata Indonesia Saudi Arabia Business Council, dan Hendra Hartono, Ketua Kuwait dan Qatar Business Council.(**)