KORANBANTEN.COM – Penjualan gas melon bersubsidi ukuran 3 kilogram ditingkat pengecer di Kecamatan Menes, dan Kecamatan Karangtanjung Kabupaten Pandeglang, Banten mencapai Rp28.000 hingga Rp25.000.
Harga gas melon dinilai tidak sesuai harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Sebab, harga gas melon yang dijual ditingkat pangkalan maupun ditingkat agen tidak mencapai Rp28.000 hingga Rp25.000.
Berdasarkan Peraturan Bupati Pandeglang Nomor 542/Kep.798-Huk/ tahun 2014 tentang penetapan HET gas tabung 3 kilogram tingkat pangkalan di Kabupaten Pandeglang untuk region 1.
Meliputi Kecamatan Pandeglang, Karangtanjung, Cadasari, Koroncong, Banjar, Majasari, Kaduhejo, Cimanuk, Cipeucang, Mekarjaya, Mandalawangi, Jiput, Pulosari, Menes, Cikeudal, Cisata, Carita Bojong, Pagelaran, Saketi, Picung, dan Labuan.
Harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) tabung 3 kilogram untuk keperluan rumah tangga dan usaha mikro bahwa ditingkat pangkalan dan agen sebagai berikut. Harga gas melon tembus pangkalan ke agen Rp12.750, dan HET pangkalan Rp15.700 berikut ongkos angkut, dan margin pangkalan.
“Kemarin saya beli di warung tetangga harga gas melon Rp 28 ribu,” kata Tari warga Menes, Rabu 9 Maret 2022.
Dia merasa keberatan dengan harga gas melon yang dinilai mahal tersebut. “Ya, memang agak mahal sih. Tapi ya mau gimana lagi udah kebutuhan buat masak. Kalau gak dibeli nanti gak bisa masak,” ujarnya.
Yayah warga Kecamatan Karangtanjung menuturkan, telah membeli gas melon di warung dengan harga lumayan mahal. “Saya biasa beli gas di pengecer Rp25 ribu,” katanya. (Asep)