KORANBANTEN.COM – Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Banten Tine Al Muktabar mengatakan edukasi keragaman batik Indonesia kepada masyarakat khususnya generasi muda sangat penting untuk dilakukan. Harapannya, dapat terus melestarikan salah satu warisan budaya Indonesia.
“Batik Indonesia resmi diakui oleh UNESCO pada 2 Oktober 2009 sebagai Warisan Budaya Tak Benda, maka penting generasi muda untuk mengetahui itu dan bersama-sama menjaga warisan budaya tersebut,” ungkap Tine Al Muktabar usai menghadiri Peringatan Hari Batik Nasional (HBN) 2023 di Museum Batik Indonesia, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (2/10/2023).
Dikatakannya, banyak hal yang dapat dilakukan untuk memberikan edukasi keragaman batik Indonesia kepada generasi muda. Diantaranya melalui workshop dan kegiatan lainnya. Oleh karena itu, Dekranasda Banten akan mendorong workshop membatik bagi anak usia dini.
“Mungkin nanti Dekranasda Banten akan mendorong workshop membatik bagi anak usia dini, sehingga mereka dapat mencintai batik,” katanya.
Selain itu, Tine juga menyampaikan saat ini banyak generasi muda yang mengkombinasikan kain batik untuk fashion yang digunakannya.
“Batik itu bisa mengikuti perkembangan. Meskipun batik itu budaya tradisional tapi dapat dipadukan kedalam modern style fashion sesuai dengan konsep generasi muda yang diinginkannya,” imbuhnya.
“Sehingga kita ingin terus mendorong kepada generasi muda untuk bangga menggunakan batik,” sambungnya.
Sementara, Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Wury Ma’ruf Amin dalam sambutannya berharap kepada generasi muda untuk dapat mempelajari nilai-nilai dan filosofi dari batik nusantara.
“Saya berharap generasi muda khususnya, tidak hanya gemar mengenakan batik. Tetapi juga turut mengenali dan mempelajari nilai dan filosofi-nya,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Wury juga berpesan kepada para perajin dan pelaku industri batik di Indonesia untuk terus meningkatkan kompetensi dan menjaga kualitas batik agar memiliki daya saing yang tinggi.
“Saya berpesan terus tingkatkan kompetensi, hingga mampu memproduksi batik yang bermutu, berdaya saing, dan diminati konsumen,” katanya.
Selanjutnya, Wury juga menuturkan batik Indonesia telah melewati perjalan panjang hingga dapat sampai pada kondisi saat ini. Bahkan batik Indonesia telah masuk kancah Internasional.
“Tentu hal ini menjadi prestasi. Meskipun demikian, saya tegaskan batik boleh mendunia, tapi tetap milik Indonesia,” tandasnya.
Sebagai informasi, dalam kegiatan tersebut Ketua Dekranas Wury Ma’ruf Amin bersama Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim bersama jajaran OASE KIM dan Yayasan Batik Indonesia mencanting Kain Batik sebagai tanda Puncak Peringatan Hari Batik Nasional Tahun 2023. Serta dilanjutkan dengan meninjau Museum Batik Indonesia yang sebelumnya diresmikan oleh Mendikbud Ristek Nadiem Anwar Makarim.(***)