KORANBANTEN.com – Penyelenggaraan pesta demokrasi sudah semakin dekat, selain menentukan bupati dan wakil bupati, pilkada juga diharapkan dapat menjadi sarana edukasi kepada masyarakat untuk berperan aktif dalam perhelatan demokrasi. Oleh karena itu Himpunan Mahasiswa Tangerang Barat (HIMATANGBAR) mengadakan Diskusi Publik yang bertemakan “Menyoal Calon Tunggal pada Pilkada Serentak 2018” di Aula Bola Sundul gedung Disporabudpar pada 01 Mei 2018.
Supriyadi selaku ketua umum dalam sambutannya memaparkan bahwa pilkada pada masa kampanye tidak lepas dari isu sara hingga “black campaigne” yang dilakukan baik oleh pasangan calon maupun dari konstituen yang akan berdampak pada munculnya benih-benih disintegritas pada tataran elektoral.
“Jadikan pilkada ini sebagai alat untuk mengedukasi masyarakat, agar masyarakat menjadi lebih cerdas pokitik” tuturnya.
Dialog publik ini juga diakhiri dengan Pernyataan Sikap yang ditandatangani dari perwakilan berbagai kampus dan organisasi, yang terdiri dari STIE PPI, UNIS, ISM, STTM, STBA Technocrat, Universitas Persada Indonesia, BSI, ITMI, HMI, FAM, dan IMM.
Adapun isi dari pernyataan sikap tersebut yaitu:
- Kami mahasiswa Kabupaten Tangerang mendukung pilkada damai, adil dan jujur.
- Menolak politisasi agama dan isu sara pada kampanye pilkada 2018.
- Menolak HOAX di Pilkada Kabupaten Tangerang.
- Mengawal visi misi dan program bupati terpilih selama satu periode.
- Apabila tidak sesuai dengan visi misi dan program kerja, kami berjanji mengambil sikap baik melakukan audiensi maupun aksi turun ke jalan.
Ketua pelaksana, Entus meyampaikan bahwa tujuan akhir dari Dialog Publik ini adalah mengajak seluruh pelajar, mahasiswa, dan pemuda yang termasuk dalam pemilih pemula agar menggunakan hak pilihnya serta turut mengawasi jalannya pilkada di Kabupaten Tangerang.
“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk pelajar, mahasiswa dan pemuda untuk turut aktif mengawasi jalannya perhelatan pesta demokrasi,” tutupnya. (Mulyadi)