koranbanten.com-Mungkin diantara kita ada yang masih berpikir bahwa orang Baduy itu tidak tersentuh peradaban dan masih terbelakang, tapi anggapan itu akan membuat kita berpikir ulang bila Anda meluangkan waktu untuk melihat dari dekat kehidupan mereka dengan cara menginap di rumah penduduk baik di Baduy Dalam maupun Baduy Luar. Hal ini tidak dapat dipungkiri saat wartawan Fajar Banten meninggalkan desa Ciboleger di perbatasan dan memasuki perkampungan Baduy, kita seakan berada pada abad yang berbeda. Semua laki-laki berpakaian seragam sementara yang wanita melihat malu-malu dari balik rumah sederhana beratap ijuk.
Pada hari Rabu 09/03/2016, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD III/Slw, Anita Hadi Prasojo berserta Ketua Persit KCK Koorcab Rem 064 PD III/Slw, Ira Wirana Prasetya Budi berkunjung ke Baduy luar.
Rombongan sampai di Baduy pukul 11.30 WIB dan langsung disambut oleh iringan musik angklung, penyerahan bunga, nyanyian Indonesai Raya dari siswa-siswi Sekolah Dasar Baduy.
Setelah di sambut, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana, dan PD III/Slw Anita Hadi serta rombongannya langsung melihat kerajin kain tenun, kerajin tas yang mereka pakai di kehidupan sehari-hari.
Salah satu sesepuh Baduy mengucapkan rasa terima kasihnya kepada ibu Ketua Persit Kartika Chandra Kirana PD III/Slw Anita Hadi atas kedatangan ke Baduy. “Saya mohon maaf kalau ada kekurangan,” ujarnya.
Sepupuh baduy menambahkan, jika masyarakat Baduy luar dilarang merokok. Menurutnya, merokok merupakan awal orang menggunakan narkoba.
Atas pernyataan sesepuh Baduy tersebut, sontak membuta Ketua Persit Kartika Chandra Kirana, dan PD III/Slw Anita Hadi terkejut. “Ternyata orang baduy sudah tahu bahayanya merokok, saya sangat terkejut sekali mendengar paparan dari sepupuh baduy tersebut,” ujar Anita.(opik)