KORANBANTEN.COM – Kanwil Wilayah Kemenkumham Banten menggelar Promosi dan Diseminasi Paten, Merek, dan Indikasi Geografis Bertemakan “Perlindungan dan peningkatan nilai ekonomi daerah melalui kekayaan intelektual”, Selasa (08/07/2021).
Bertempat di krakatau meeting room, Hotel The Royal Krakatau Kota Cilegon, kegiatan terbut dihadiri langsung Direktur Jendral Kekayaan Intelektual Freddy Haris, Direktur Merek, Kepala Kanwil Kemenkumham Banten Agus Toyib, Kepala Kesbangpol Provinsi Banten, Para Kepala Divisi Kanwil Banten, Walikota Cilegon, Kepala Unit Pelaksana Teknis Wilayah Serang Raya, Asda II kota cilegon, Kepala dekranasda Serta Para peserta baik dari UMKM maupun umum.
Mengawali paparannya, Kepala Kanwil Kemenkumham Banten Agus Toyib mengucapkan penghormatan yang besar untuk pak Dirjen yang sudah hadir disini.
“Ini luar biasa, Pak Dirjen Bisa Hadir hari ini, karna beliau itu orang sibuk, dalam kesempatan yang baik ini kita menggelar Promosi dan Diseminasi Paten, Merek, dan Indikasi Geografis. Sebelumnya kita gelar juga di wilayah Tangerang, di Tangsel, dan sekarang di Kota Cilegon. Kita berikan pemahaman bahwa hak kekayaan intelektual ini sangat penting,” ungkap Kakanwil.
Sementara itu, Walikota cilegon Helldy manyampaikan bahwa pihaknya tau bahwa HAKI merupakan suatu hak yang diperoleh atas karya hak intelektual
“Kita ingin menumbuh kembangkan umkm di kota cilegon. Mudah mudahan dengan kerjasama antara Kemenkumham dan Pemkot Cilegon dapat mengembangkan UMKM di Cilegon sehingga dapat berdaya saing tinggi dengan daerah lain,” harapnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan Penyerahan sertifikat merek dan hak cipta, Penyerahan piagam dan cendera mata dari walikota cilegon kepada Direktur Jendral Kekayaan Intelektual. Disisi lain, Walikota Cilegon juga menyerahkan Piagam kepada Kepala Kanwil Kemenkumham Banten.
Saat membuka Promosi dan Diseminasi Paten, Merek, dan Indikasi Geografis, Direktur Jendral Kekayaan Intelektual Freddy Haris menyambaikan bahwa pentingnya indikasi geografis.
“Kenapa saya katakan penting, karna misalnya batik cilegon, itu artinya mau ngambil bahan dari manapun, dibuatnya harus tetap di cilegon dan harus oleh orang-orang yang hidup di kota cilegon,” ungkapnya.
Lanjutnya, Freddy juga menambahkan bahwa pihaknya sangat senang turun ke daerah untuk menyampaikan apa itu HAKI.
“Tiap daerah punya potensi untuk berkembang, khususnya kota cilegon, yang mempunyai banyak UMKM yang harus didorong untuk berkembang, tentunya harus didukung oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait,” tegasnya. (Dede/pik).