TANGERANG – Kepala Divisi Pemasyarakatan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Banten, Nirhono Jatmokoadi, mengunjungi Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Tangerang. (10/04/2021).
Dikatakan Nirhono, kedatangannya kali ini adalah untuk memberikan arahan dan penguatan tugas dan fungsi kepada jajaran Lapas Kelas I Tangerang.
Diikuti oleh seluruh jajaran, mulai dari Pejabat Administrasi, Pengawas dan pelaksana pada Lapas Kelas I Tangerang, Nirhono menyampaikan kepada seluruh Jajaran Lapas Kelas I Tangerang untuk terus menjaga komitmen dan bekerja maksimal sesuai dengan aturan untuk menjaga kemanan dan kertiban di dalam Lapas.
“Tingkatkan penggeledahan pada saat kunjungan, tak terkecuali kepada petugas yang keluar masuk ke dalam Lapas, jangan sampai ada barang terlarang masuk ke dalam Lapas karena ini merupakan salah satu komitmen kita bersama dalam menjaga integritas kita sebagai ASN dan Petugas Pemasyarakatan dalam upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN). Lakukan sinergisitas dengan APH Plus untuk mendukung upaya tersebut,” ujar Nirhono.
Tak ketinggalan, Nirhono mengajak seluruh jajaran untuk berkomitmen dan bersemangat dalam upaya melakukan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM.
“Tunjukan komitmen Pembangunan ZI dan wujudkan hal itu melalui tim kerja yang solid dan kompak karena pencapaian WBK merupakan buah kerja keras yang dilakukan semua elemen pada Lapas Kelas I Tangerang,” tegas pria yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Aceh.
Usai memimpin Apel Pagi, Nirhono berkesempatan untuk memberikan arahan kepada WP Asimilasi yang akan keluar Lapas. Kepada mereka, Nirhono berpesan agar para WBP ini tidak melakukan pelanggaran pada saat berada diluar Lapas.
Menutup rangkaian kegiatan, didampingi Kepala Lapas Kelas I Tangerang, Viktor Teguh Prihartono, Nirhono meninjau langsung kondisi Lapas Kelas I Tangerang mulai dari sarana dan prasarana kegiatan pembinaan WBP seperti Ruang Sekreariat Pramuka, Ruang Kelas PKBM Kejar Prestasi, kegiatan kerja pembuatan sandal, kegiatan pangkas rambut, bengkel kerja perkayuan, refleksi, pengelasan, woodcraft, handicraft, produksi tempe, produksi roti, kegiatan kerja digital print, sablon, garmen, yang dilanjutkan dengan meninjau blok kamar hunian WBP dan blok rehabilitasi. (Dede).