Instagram Menyuarakan Derita Desa: Wabup Najib Janji Cek Jalan Rusak 25 Tahun

KORANBANTEN.COM – Di tengah riuh gempita capaian 100 hari kerja Pemerintah Kabupaten Serang, suara dari pelosok desa kembali mengingatkan bahwa pembangunan belum menyentuh semua sudut.

Kampung Tampakaso, Desa Angsana, Kecamatan Mancak, adalah salah satunya. Jalan utama yang menghubungkan kampung ini dengan Kota Cilegon telah rusak parah selama lebih dari dua dekade. Licin, berlubang, dan gelap saat malam—warga menyebutnya jalur kematian.

Bacaan Lainnya

“Kalau hujan, motor sering tergelincir. Tidak ada lampu, malam gelap gulita. Kami merasa tidak aman,” ujar Mad Rais, warga setempat, Jumat, 20 Juni 2025.

Rais bukan satu-satunya yang bersuara. Keluhan tentang jalan rusak sudah lama menggema. Disampaikan ke aparat desa, tapi tak pernah digubris. “Kami sudah seperti bicara ke tembok,” katanya getir.

Ironi ini semakin terasa karena desa ini setiap tahun menerima Dana Desa dengan nominal miliaran rupiah. Namun, akses vital tetap terabaikan. Tak heran, sebagian warga mulai kehilangan harapan terhadap pemerintah.

“Sudah 25 tahun jalan ini dibiarkan begitu saja. Bahkan belum pernah tersentuh perbaikan sama sekali,” imbuh Rais. Baginya, jalan rusak bukan sekadar ketidaknyamanan, melainkan simbol nyata kegagalan negara hadir di tingkat paling bawah.

Tanggapan Wabup Najib Hamas: Sudah Masuk Prioritas Peninjauan

Menanggapi viralnya berita tentang jalan rusak di Kampung Tampakaso yang ramai di media sosial, Wakil Bupati Serang, Najib Hamas, akhirnya buka suara. Melalui akun Instagram resminya @kangnajibhamas, Najib menyatakan bahwa lokasi tersebut sudah masuk daftar peninjauan langsung oleh dirinya bersama Bupati Serang.

“Lokasi tersebut sudah masuk dalam daftar yang akan dicek oleh Bupati/Wakil Bupati, untuk segera mendapatkan solusi. Tks,” tulis Najib di kolom komentar akun Instagram yang membagikan link berita tersebut.

Komentar Najib itu muncul sebagai respons atas unggahan pengguna akun @hasidi_woow yang menautkan berita Kampung Tampakaso di kolom komentar akun resmi Bupati Serang, Ratu Rachmatul Azzakiyah, yang saat itu tengah mengunggah capaian “100 Hari Kerja Kami Bahagia” pada Jumat, 20 Juni 2025.

Respons publik pun beragam. Banyak yang menyambut baik itikad baik Wakil Bupati, namun sebagian lain menaruh harap agar hal ini tidak berhenti sebatas klarifikasi media sosial.

Aspirasi Warga: Jangan Janji, Kami Butuh Bukti

Bagi warga, yang mereka butuhkan bukan lagi janji—melainkan bukti konkret. Aspal di bawah kaki mereka, bukan batu licin dan debu. Mereka tidak menuntut jalan tol, hanya jalan yang layak dan aman untuk anak-anak pergi ke sekolah, petani membawa hasil bumi, dan warga menuju layanan kesehatan.

“Kami tidak ingin mewah. Kami cuma ingin jalan yang manusiawi,” tutup Rais.

Di tengah slogan pembangunan merata, Kampung Tampakaso seolah menjadi pengingat: bahwa pembangunan sejati bukan soal seremonial dan laporan indah, tapi tentang sejauh mana negara hadir hingga ke lorong-lorong paling sunyi. (***).

Pos terkait