koranbanten.com – Sebagai ajang kompetisi politik sekaligus pemenuhan kedaulatan rakyat, pembangunan kualitas pemilu dan pilkada tetap akan menjadi PR besar bangsa Indonesia ke depan. Sebagai salah satu indikator perkembangan demokrasi, pemilu atau pilkada harus dikawal secara objektif dan berkelanjutan.
Oleh karena itu, Jaringan Rakyat Untuk Demokrasi dan Pemilu (JRDP) hadir atas kegelisahan para penggiat sosial akan perbaikan kualitas demokrasi dan resmi me-launching di Rumah Makan Qubil. Rabu, (19/07/2017).
Koordinator JRDP, Nana Subana mengatakan, JRDP memfokuskan diri pada bidang kajian kepemiluan, riset serta pemantauan.
“Kami bercita-cita membangun kesadaran kritis pemilih, menciptakan metode rekrutmen kepemimpinan yang bersih pada tubuh parpol, membentengi integritas lembaga penyelenggara pemilu, memperbaiki sistem kepemiluan serta memperkuat regulasi,” pungkasnya.
Lebih jauh ia mengatakan, Pilkada Banten 2017 silam mengilhami lahirnya JRDP. Menurutnya, ada banyak catatan evaluasi yang tersisa sekaligus menjadi pengalaman berharga.
“Money politik masih kentara, netralitas ASN masih diuji, perilaku parpol masih dipertanyakan, profesionalisme penyelenggara masih diragukan, hingga keterhubungan antara kesejahteraan masyarakat dengan pemimpinan yang dihasilkan lewat pilkada atau pemilu,” tandasnya.
Nana menambahkan, JRDP berdomisili di Kota Serang dan memiliki koordinator di setiap kabupaten/kota. Lanjutnya, sebagai organisasi inklusif, JRDP berkehendak untuk bekerjasama dan membuka ruang diskusi dengan pemilih, KPU, BAWASLU, parpol, penggiat HAM hingga lembaga pendidukan.(Bad/Aang)