KORANBANTEN.COM – Setelah mendengar pengembangan progres Sarana asimilasi dan edukasi (SAE) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Rangkasbitung, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan HAM Banten, Muji Raharjo langsung memastikan pengembangan Sarana Asimilasi Edukasi (SAE) yang tengah dikebut penggarapannya oleh para jajaran dan WBP Lapas Kelas III Rangkasbitung, Sabtu (06/02).
Tampak terpantau Media, kadiv pas, Muji Raharjo Drajat Santoso sedang mengambil telur ayam, mengecek pavingblok hasil WBP Lapas Rangkasbitung, kontrol pesawahan dan budidaya cabe keriting di sarana asimilasi dan edukasi Lapas Rangkasbitung.
Kadiv Pas Kemenkumham Banten, Muji Raharjo Drajat Santoso mengatakan Pemberdayaan dan pembinaan WBP adalah bentuk upaya dari Lapas Kelas III Rangkasbitung untuk mendukung Resolusi Pemasyarakatan.
“Ini program yang bagus, dan tentunya membanggakan bagi keluarga besar Pemasyarakatan, masyarakat luas nantinya harus tau adanya SAE, Pembangunan ini dijadwalkan akan mencapai akhir pada bulan april. Diharapkan juga nantinya akan menjadi agriwisata yang bukan hanya melibatkan WBP tapi juga masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Kadiv Pas Kemenkumham Banten, Muji Raharjo Drajat Santoso juga memuji pembangunan SAE Lapas Rangkasbitung.
“Ini bisa jadi sarana wisata masyarakat dan bagi warga binaan untuk menjadi sarana pelatihan kemampuan mereka untuk pembuatan pavingblok, bercocok tanam dan beternak ayam petelur,” tambahnya.
Menanggapi Kunjungan Kadivpas Banten, Kalapas Rangkasbitung, Budi Ruswanto mengatakan Pengembangan progres SAE bukan sekedar pengembangan progres sarana baru melainkan sebuah muara dari program pembinaan kemandirian dari Lapas. Seperti halnya pembuatan pavingblok, peternakan ayam petelur, pertanian dan perkebunan yang merupakan hasil karya WBP yang telah sebelumnya dibimbing oleh tim Pembinaan Kemandirian Lapas berkerjasama dengan dinas pertanian dan dinas Peternakan kabupaten Lebak.(Dede).